Banyuwangi merupakan kabupaten di perbatasan Provinsi Jawa Timur dan Bali, sehingga menjadikannya daerah perbatasan yang strategis.
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membantu pelaku usaha mengembangkan produk lokal unggulan di Kawasan Ijen.

"Sebagai upaya meningkatkan kapasitas pelaku usaha dan menciptakan daya saing berkualitas ekspor, LPEI membangun sinergi dan kolaborasi antara lain program pelatihan sertifikasi organik bagi para petani beras dan kopi," kata Direktur Pelaksana II LPEI Maqin U. Norhadi melalui keterangan di Jakarta, Selasa.

Banyuwangi merupakan kabupaten di perbatasan Provinsi Jawa Timur dan Bali, sehingga menjadikannya daerah perbatasan yang strategis.

Banyuwangi yang memiliki kawasan Taman Nasional Agrowisata Kawasan Ijen ini terkenal dengan keindahan alamnya, sehingga dijadikan tujuan wisata lokal maupun mancanegara.

Selain obyek pariwisata, kawasan ini pun memiliki produk beras dan kopi yang telah lama dibudidayakan oleh sebagian besar masyarakat, khususnya di lereng pegunungan Ijen Banyuwangi, wilayah Glagah (untuk komoditi padi) dan Kalipuro (untuk komoditi kopi).

Keunggulan lainnya adalah kedua komoditi tersebut dikelola dengan baik sehingga memiliki nilai dan daya saing yang tinggi.

LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI sangat mendukung program Pemerintah dalam memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi seperti saat ini salah satunya kawasan agrowisata.

Sinergi dan komitmen LPEI tersebut dituangkan dalam bentuk penandatanganan kerja sama antar pihak, LPEI dengan Koperasi Klaster Ijen Banyuwangi (KKIB) dan PT Souvantara Portaverda Gemilang (Souvantara) pada 5 Mei 2021 yang lalu.

Simbolisasi Peluncuran Program Pendampingan Pengembangan Potensi Ekspor Kawasan Agrowisata Ijen Banyuwangi disaksikan oleh Asisten Pemkab bidang Perekonomian dan Pembangunan Guntur Priambodo, Direktur Pelaksana II LPEI Maqin U. Norhadi, dan pemangku kepentingan lainnya, sekaligus menandai dimulainya program pelatihan.

Guntur Priambodo mengungkapkan bahwa Pemkab Banyuwangi mendukung segala pihak yang dapat memajukan perekonomian khususnya Banyuwangi.

"Tahun 2021 sudah ada beberapa sektor yang mampu melakukan ekspor perdana. Ekspor langsung juga sudah bisa dilakukan melalui Pelabuhan Banyuwangi, sehingga kita sangat dukung kerja sama KKIB, Souvantara dan LPEI agar komoditas kopi dan beras Banyuwangi dapat masuk ke pasar Internasional" ujar Guntur.

Maqin menambahkan, program Jasa Konsultasi LPEI melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan tersebut akan melibatkan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan berbagai pihak lainnya sebagai narasumber yang ahli di bidangnya dengan durasi selama tujuh bulan.

"Diharapkan di akhir tahun 2021 ini, KKIB sudah dapat melakukan ekspor perdana bagi komoditi beras dan kopi," ujar Maqin.
Baca juga: Petani kopi Banyuwangi dapat permintaan ekspor 600 ton ke Swiss
Baca juga: Usaha kopi di Banyuwangi mulai bangkit dari dampak pandemi
Baca juga: Surga itu ada pada secangkir kopi Indonesia

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021