Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir sedikit lebih rendah pada perdagangan Rabu (26/5/2021), menghentikan reli selama tiga hari berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt tergerus 0,09 persen atau 14,37 poin, menjadi 15.450,72 poin.

Indeks DAX 30 menguat 0,18 persen atau 27,58 poin menjadi 15.465,09 poin pada Selasa (25/5/2021), setelah bertambah 0,44 persen atau 67,25 poin menjadi 15.437,51 poin pada Jumat (21/5/2021), dan melonjak 1,70 persen atau 256,70 poin menjadi 15.370,26 poin pada Kamis (20/5/2021).

Pasar saham Jerman ditutup pada Senin (24/5/2021) untuk hari libur pantekosta.

Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks DAX 30, sebanyak 14 saham berhasil mengantongi keuntungan, sementara 16 saham lainnya mengalami kerugian.

Saham MTU Aero, perusahaan manufaktur mesin pesawat terbang menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya kehilangan 1,44 persen.

Disusul oleh saham perusahaan jasa keuangan dan perbankan multinasional Jerman Deutsche Bank yang terpuruk 1,16 persen, serta perusahaan reasuransi terkemuka Jerman Munich Re merosot 1,14 persen.

Di sisi lain, Vonovia, perusahaan properti dan pengembang perumahan terangkat 1,51 persen, menjadi saham pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham perusahaan produsen otomotif terkemuka Jerman Daimler yang menguat 1,17 persen, serta perusahaan manajemen logistik dan jasa pengiriman utama Jerman Deutsche Post meningkat 1,10 persen.

Saham perusahaan properti dan pengembang perumahan Jerman Deutsche Wohnen yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari, dengan nilai transaksi mencapai 242,76 juta euro (296,87 juta dolar AS).

Baca juga: Saham di Jerman lanjutkan reli, indeks DAX 30 naik 0,18 persen
Baca juga: Saham Jerman lanjutkan kenaikan, indeks DAX 30 bertambah 0,44 persen
Baca juga: Saham Jerman hentikan kerugian, indeks DAX 30 melonjak 1,70 persen


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021