Washington (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat mengizinkan penggunaan darurat obat antibodi yang dikembangkan oleh Vir Biotechnology dan GlaxoSmithKline untuk mengobati COVID-19 ringan hingga sedang pada usia 12 tahun ke atas.

Obat antibodi Sotrovimab tidak diperuntukkan bagi pasien COVID-19 rawat inap atau pasien yang membutuhkan terapi oksigen, menurut regulator kesehatan tersebut pada Rabu (26/5).

Sotrovimab masuk ke dalam kelas yang disebut antibodi monoklonal, yang meniru antibodi alami yang dihasilkan tubuh untuk melawan infeksi.

Obat antibodi Sotrovimab akan tersedia bagi pasien COVID-19 dalam beberapa pekan mendatang, kata GSK dan Vir, menambahkan bahwa mereka berencana mengajukan permohonan pemasaran kepada FDA pada paruh kedua 2021.

Pengobatan COVID-19 serupa, yang dikembangkan Regeneron Pharmaceuticals dan Eli Lilly, telah diizinkan untuk penggunaan darurat di AS.

Regulator obat Uni Eropa pekan lalu mendukung penggunaan Sotrovimab untuk pasien COVID-19 yang berisiko mengalami penyakit parah dan tidak membutuhkan oksigen tambahan.


Sumber: Reuters

Baca juga: EMA selidiki kematian perempuan penerima vaksin COVID Johnson&Johnson

Baca juga: Dokter India peringatkan warga kotoran sapi bukan obat COVID

Baca juga: Pfizer akan hadirkan pil untuk obati COVID-19 akhir 2021


 

Remdesivir, obat COVID-19 buatan India siap dipasarkan

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021