Jakarta (ANTARA News) - Aitor Galdos (36) warga negara Spanyol telah mengarungi 20 negara dengan sepeda dalam waktu kurang dari dua tahun untuk mewujudkan mimpinya berkeliling dunia.

"Saya memulai perjalanan ini di Mesir, sementara Indonesia negara yang ke-20 saya datangi dengan sepeda," kata Aitor di Jakarta, Rabu.

Aitor saat ini berada di Jakarta setelah selama dua bulan bersepeda mengelilingi Pulau Sumatera. Ia tiba di Jakarta sejak Minggu (22/8) sambil menunggu perpanjangan visa.

Ia bersama rekannya Inigo memulai perjalanan bersepeda di Mesir pada 4 Februari 2009 menyusuri Jordania, Siria, Lebanon, Turki, Georgia, Azerbaijan, Uzbekistan, Tajikistan, dan China lalu melewati Pakistan, India, Nepal, Thailand.

Sesampainya di Bangkok, Thailand pada 2 April 2010, Aitor dan teman seperjalannya memutuskan pulang ke Spanyol namun ia masih berkeinginan mengarungi negara-negara lainnya.

Akhirnya ia memutuskan melanjutkan perjalanannya sendirian dan kembali terbang ke Bangkok pada 4 Juni 2010 untuk memulai perjalanan bersepeda melalui Kamboja, Laos, Malaysia dan sempat ke Singapura akhirnya menyeberang ke Indonesia dengan feri melalui pelabuhan di Tanjung Balai.

Perjalanan dengan sepeda keliling dunia sudah menjadi mimpi Aitor yang bekerja sebagai petugas logistik di negaranya meskipun awalnya ia merasa tidak mungkin melakukannya karena terikat pekerjaan.

"Saya selalu punya mimpi untuk melakukan perjalanan dengan sepeda lalu setelah setahun berpikir saya merasa tidak ingin lagi menunda mewujudkan mimpi ini," kata Aitor yang mengaku mengajukan cuti tiga tahun dari pekerjaannya untuk melakukan perjalanan.

Sepeda menjadi pilihan untuk berkeliling dunia karena menurutnya sepeda adalah sarana terbaik karena bisa menikmati perjalanan kemana saja dan ramah lingkungan serta murah.

Menurut Aitor, meski perjalan bersepeda melintasi negara dirasakan cukup berat namun sepadan dengan kepuasan mewujudkan mimpi. Tidak urung masalah dengan mekanik kerap terjadi selama perjalanan.

"Memang melelahkan tapi saya berpikir memang perlu pengorbanan untuk mewujudkan mimpi dan ketika saya berhasil mencapai suatu kota setelah berjuang keras rasanya sangat luar biasa," kata Aitor.

Masalah yang paling berat dirasakan Aitor adalah rumitnya birokrasi untuk mengurus visa. Ia harus mengeluarkan uang yang cukup besar dan waktu lama.

Indonesia aman
Selama berkeliling Pulau Sumatera ia terkesan dengan warga yang menyambut hangat dan bersahabat. "Saya berpikir Indonesia sangat aman," ujar Aitor.

Dari berbagai kota di Sumatera yang paling ia kagumi adalah Danau Toba di Sumatera Utara yang dirasakan sangat indah dan suasana tenang.

Di setiap persinggahannya ia selalu mengabadikan dalam foto kota-kota yang dilalui dan menuliskan perjalanannya di blog http://www.ifwecandreamitwecandoit.blogspot.com.

Selama di Indonesia dia akan berkeliling ke Bali, Lombok hingga Sulawesi dan akan melanjutkan perjalanan ke Selandia Baru, Australia, Vietnam, China hingga akhirnya menuju Jepang.

Jepang menjadi tujuannya dalam mengarungi perjalanan bersepeda yang ditargetkan dua tahun, sebab negeri Sakura itu menurutnya memiliki kebudayaan yang menarik.

"Setelah Jepang, saya belum memutuskan apakah akan pulang atau melanjutkan perjalanan ke Amerika Serikat," kata Aitor seraya menambahkan perjalanan dengan sepeda yang dilakukan mendapat dukungan besar dari keluarganya.

Aitor berharap perjalanannya memberi arti bagi orang lain bahwa impian apapun harus diperjuangkan.

"Melalui perjalanan ini saya ingin menyampaikan suatu pesan bahwa apapun impian anda lakukan dan perjuangkan karena hidup hanya sekali, jangan sampai menyesal kemudian," ujar Aitor.
(D016/Z002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010