Yayasan Sunan Kudus dan Sunan Muria untuk sementara waktu menutup tempat tersebut
Kudus (ANTARA) - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto mengingatkan agar Yayasan Menara dan Muria Kudus yang mengelola wisata religi untuk menutup sementara waktu demi mengurangi adanya lonjakan kasus COVID-19 di daerah setempat.

"Kami mohon pengertiannya kepada yayasan, baik itu Sunan Kudus dan Sunan Muria untuk sementara waktu menutup tempat tersebut. Kami juga memohon masyarakat untuk menahan diri demi keselamatan bapak ibu sekalian," ujarnya didampingi Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dan Bupati Kudus Hartopo, di Kudus, Kamis.

Ia berharap seluruh masyarakat menyadari kondisi saat ini, karena jumlah kasusnya melonjak menjadi 804 kasus aktif COVID-19.

Salah satu upaya menghindarinya, tentu dengan menerapkan prokes dengan rajin memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak.

Berdasarkan penjelasan dari Bupati Kudus Hartopo, kata dia, lonjakan kaus COVID-19 di Kudus ini dipicu banyak faktor, salah satunya adanya tempat-tempat wisata religi.

Faktor lainnya, saat kegiatan beberapa waktu lalu, adanya Lebaran dan masyarakat juga melaksanakan ibadah di masjid yang mungkin melupakan prokes. Sedangkan saat Lebaran masyarakat juga melakukan anjangsana dan silaturahmi antarkeluarga, masyarakat maupun warga juga terjadi sehingga memicu adanya lonjakan kasus.

"Seluruh warga Kudus kami cinta dan sayang keselamatan bapak ibu sekalian, untuk itu kami minta kerja sama. TNI dan Polri, pemda dan semua pemangku kepentingan saling bergandengan tangan untuk memerangi COVID-19, sehingga Kudus bisa menjadi hijau kembali," ujarnya.

Wisatawan yang hendak berziarah ke makam wali di Kabupaten Kudus memang masih terus berdatangan, karena tercatat sudah puluhan bus maupun mikrobus pengangkut peziarah yang diminta putar balik demi menekan angka penularan kasus COVID-19.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menambahkan bahwa Jateng memiliki 1.435 kesiapan tempat tidur, sedangkan yang terisi baru 303 tempat tidur, sehingga masih ada 1.132 tempat tidur. Ditambah lagi 436 tempat tidur cadangan sebagai tempat isolasi yang disiapkan Pemkab Kudus, sehingga semua siap, baik Pangdam IV maupun dirinya.

"Kami juga mendorong tenaga kesehatan dan obat-obatan dari provinsi juga ada, serta alat pelindung diri (APD), termasuk bantuan Pusdokkes Mabes Polri digeser ke Kudus dalam rangka menetralisir kegiatan di Kudus," ujarnya.
Baca juga: Tradisi pembagian nasi buka luwur di Makam Sunan Kudus ditiadakan
Baca juga: Jumlah kasus aktif COVID-19 di Kudus melonjak 5 kali lipat lebih

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021