Yogyakarta (ANTARA News) - Lembaga Konsumen Yogyakarta mempertanyakan kompensasi dari Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara terkait pemadaman listrik yang dilakukan perusahaan tersebut saat bulan puasa di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

"PLN (Perusahaan Listrik Negara) seharusnya memberikan kompensasi terkait pemadaman listrik yang dilakukan, karena tentunya ada kerugian-kerugian yang dialami masyarakat," kata Ketua Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) Widijantoro di Yogyakarta, Kamis.

Namun demikian, lanjut dia, masyarakat masih sering menganggap bahwa pemadaman yang dilakukan PLN tersebut sebagai sebuah kewajaran sehingga cenderung menerimanya begitu saja.

Menurut dia, pemberian kompensasi tersebut harus tetap diperjuangkan karena kompensasi tersebut adalah hak dari masyarakat yang menjadi pelanggan PLN karena besarnya kerugian terkait pemadaman listrik yang dialami pelanggan dapat diperhitungkan.

"Selama ini, keluhan-keluhan yang disampaikan oleh masyarakat kepada kami terkait pemadaman itu baru sebatas lisan saja. Kami akan mempertimbangkan hal ini untuk kemudian menyampaikannya secara resmi ke PLN," ujarnya.

Selain mendapatkan kompensasi, lanjut dia, masyarakat juga harus memperoleh informasi terkait rencana PLN untuk melakukan pemadaman listrik, seperti perbaikan jaringan.

"Jika masyarakat tidak memperoleh informasi tentang rencana pemadaman itu, maka masyarakat sudah kehilangan hak asasi mereka dalam hal informasi," katanya.

Sementara itu, Humas PT PLN Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Yogyakarta Reffy Sangi menyatakan, pemadaman yang terjadi saat bulan puasa di sejumlah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut terkait perbaikan jaringan dan trafo untuk antisipasi gangguan pasokan listrik selama Lebaran.

"Sebelumnya, kami meminta maaf karena ada pemadaman listrik ini. Pemadaman ini dilakukan karena ada beberapa kabel jaringan yang sudah rusak dan trafo dengan minyak pelumas yang mulai mengering serta memangkas dahan-dahan pokok yang diperkirakan dapat mengganggu aliran listrik," katanya.

PLN APJ Yogyakarta, lanjut dia, memasang target seluruh perbaikan jaringan dan trafo tersebut akan selesai sebelum H-3 dan pekerjaan perbaikan jaringan tidak akan dilakukan hingga H+7.

"Kami berharap, dari H-3 hingga H+7 tidak ada lagi pemadaman listrik karena pemeliharaan jaringan," katanya.

Pelaksanaan pemeliharaan jaringan tersebut, kata Reffy dilakukan di seluruh wilayah Provinsi DIY dengan waktu yang berbeda-beda. "Hari ini, pemadaman terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Sleman seperti Tajem, Purwomatani, dan di Jalan Solo hingga Kalasan," katanya.(E013/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010