Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh warga negara untuk melindungi kelompok minoritas untuk membangun kehidupan berbangsa berdasar kerukunan antarumat beragama dan kerukunan sosial.

"Mari kita lindungi dan ayomi kelompok- kelompok minoritas, baik dari segi keagamaan maupun identitas sosial lainnya. Mari kita bangun kehidupan berbangsa dan bernegara, yang dilandasi kokohnya kerukunan antar umat beragama," kata Presiden saat memberikan sambutan dalam peringatan Nuzulul Quran Tahun 1431 Hijriyah di Istana Negara, Jakarta, Kamis malam.

Presiden Yudhoyono menegaskan, setiap individu di Indonesia memiliki kemerdekaan untuk menjalankan agama dan kepercayaan. Oleh karena itu, tidak boleh ada satu pihak yang memaksakan kehendak kepada pihak lain.

"Apalagi dengan cara kekerasan," kata Presiden.

Kepada seluruh warga negara, Presiden meminta kerjasama untuk menciptakan kehidupan keagamaan yang teduh dan damai, serta kehidupan keagamaan yang mengedepankan kebersamaan, daripada memperuncing perbedaan.

Untuk itu, Kepala Negara meminta semua warga negara untuk tidak selalu melihat atau mencari kesalahan pihak lain.

"Jika kita selalu melihat orang lain dari keburukannya, kapan kita melihat kebaikan orang itu, yang diri kitapun belum tentu punya," kata Presiden.

Selaras dengan hikmah Nuzulul Quran dengan tema "Al Quran dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan", Presiden juga meminta umat Islam untuk terus menimba ilmu pengetahuan dan mengembangkan teknologi untuk kehidupan bangsa yang lebih baik.

Al Quran, menurut Presiden, telah memerintahkan umat Islam untuk terus menimba ilmu. Hal itu selaras dengan amanat Pasal 31 ayat (5) UUD 1945 yang menyatakan, ?Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa, untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.?

"Dalam perspektif itulah, kita kembangkan pendidikan yang tidak lepas dari aspek teologis. Pendidikan yang menyelaraskan antara kecerdasan intelektual dengan kecerdasan spiritual," kata Presiden.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri peringatan Nuzulul Quran Tahun 1431 Hijriyah di Istana Negara, Jakarta, dengan didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, dan Ibu Herawati.

Peringatan Nuzulul Quran 1431 H itu dimulai pada pukul 20.00 WIB, tepat setelah Presiden bersama Ibu Ani dan Wakil Presiden bersama Ibu Herawati memasuki tempat acara.

Nuzulul Quran adalah waktu turunnya Al Quran.

Acara kemudian diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran. Kemudian disampaikan uraian hikmah Nuzulul Quran dengan tema "Al Quran dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan" yang disampaikan oleh Profesor Riset Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Thomas Djamaluddin.

Setelah itu, Menteri Agama Suryadharma Ali menyampaikan sambutan yang disusul dengan pembacaan ayat suci Al Quran.

Kemudian, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Acara yang berlangsung di Istana Negara itu berlangsung khidmat. Sejumlah pejabat dan perwakilan negara sahabat nampak hadir.

Beberapa pejabat tinggi dan menteri Kabinet Indonesia Bersatu II juga berada di tempat acara, antara lain Ketua DPR Marzuki Alie, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad.(*)
(F008*G003/r009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010