Boyolali (ANTARA) - Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali di Jawa Tengah menyebutkan, ketersediaan gabah dan jagung  sebagai komoditas bahan pokok masyarakat menjelang peralihan musim hujan menuju kemarau kondisinya aman.

"Data Dispertan Kabupaten Boyolali menyebutkan  pada Januari hingga April 2021 produksi gabah kering giling sebesar 155.130 ton atau 89.026 ton setara beras," kata Kepala Dispertan Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto, di Boyolali, Kamis.

Persediaan pangan di Kabupaten Boyolali itu,masih aman, karena di Boyolali proyeksi hingga akhir tahun 2021 akan memiliki tambahan gabah hasil panen sekitar 278.557 ton.

Menurut Bambang Jiyanto data tersebut didapat karena saat ini masih terdapat tanaman padi yang tertanam atau kerap disebut standing crop di area seluas 17.779 hektare dengan asumsi luas lahan satu hektare mampu menghasilkan produktivitas tanaman (provitas) sebanyak 5,7 ton gabah kering panen.

Harga jual gabah di pasar  juga dinilai cukup tinggi, di mana padi kering panen di kisaran Rp4.000 hinggaRp 4.300 per kilogram, dan harga gabah kering giling Rp5.000 hingga Rp 5.200 per kilogram. Keduanya mampu melampaui harga pembelian pemerintah (HPP) di harga Rp4.200 per kilogram.

Komoditas pangan lainnya di Boyolali yakni jagung yang merupakan hasil panen April 2021 mencapai 69.428 ton jagung pipil kering.

"Luas lahan komoditas jagung di Boyolali untuk saat ini, 8.315 hektare masih terdapat tanaman standing crop," katanya.

Produksi jagung hingga dengan April sebanyak 69.428 ton, proyeksinya bahwa sampai dengan akhir Desember 2021 akan memiliki panen jagung sekitar lahan seluas 26.155 hektare akan menghasilkan sekitar 129.210 ton.

Harga jual jagung saat ini sedang mengalami peningkatan dan memiliki harga yang bagus yakni kisaran Rp5.000 hingga Rp5.700 per kilogram untuk jagung pipil kering.

"Pada Musim Tanam 1 (MT1) di Boyolali akan memperoleh bantuan benih dari pusat khususnya benih padi sebanyak banyaknya. Kami mencari lahan dan lokasinya yang memungkinkan untuk dibantu dengan luas lahan sekitar 15.000 hektare," katanya.
Baca juga: Boyolali kirim beras bantu warganya di Jabodetabek
Baca juga: Petani Boyolali kembangkan beras organik untuk tingkatkan nilai tambah

 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021