Shanghai (ANTARA) - Saham China tergelincir pada hari Jumat, tetapi membukukan kinerja mingguan terbaik mereka dalam lebih dari tiga bulan karena kekhawatiran inflasi dan pengetatan kebijakan memudar dan yuan yang kuat mendorong arus masuk asing ke pasar ekuitas negara itu.

Indeks saham unggulan CSI300 turun 0,3 persen menjadi 5.321,09, sedangkan indeks Shanghai Composite turun 0,2 persen menjadi 3.600,78.

Papan pengembangan perusahaan berteknologi tinggi ChiNext naik 0,2 persen, sementara Indeks STAR50 Shanghai turun 0,8 persen.

Untuk minggu ini, CSI300 naik 5,9 persen, sementara SSEC naik 4,5 persen, keduanya mencatatkan kenaikan mingguan terbaik mereka sejak pekan yang berakhir pada 12 Februari.

Analis dan pedagang mengaitkan reli kuat minggu ini dengan meredakan kekhawatiran atas inflasi karena Beijing berjanji untuk mengekang kenaikan harga yang signifikan di pasar komoditas.

Baca juga: Saham China dibuka lebih tinggi lanjutkan kenaikan empat hari beruntun

Data terbaru juga menunjukkan pendapatan di perusahaan industri China tumbuh lebih lambat di bulan April, menenangkan kekhawatiran atas pengetatan kebijakan yang membebani selera risiko dan penilaian.

Yuan yang lebih kuat juga membantu memoles daya tarik ekuitas China bagi investor asing, membawa rekor aliran masuk mingguan ke pasar dalam negeri.

Untuk minggu ini, investor telah membeli saham-A senilai hampir 50 miliar yuan (7,85 miliar dolar) melalui Stock Connect yang menghubungkan China daratan dengan Hong Kong, arus masuk mingguan terbesar mereka sejak peluncuran tersambungnya pasar saham tersebut, karena mata uang China menguat melewati level 6,4000 per dolar.

Investor mengamati ketegangan terbaru dalam hubungan China-AS setelah Senat AS pada hari Kamis mengajukan paket undang-undang yang dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan negara itu untuk bersaing dengan teknologi China. (1 dolar AS = 6,3733 yuan Cina renminbi).

Baca juga: IHSG ditutup menguat, di tengah pelemahan mayoritas bursa saham Asia

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021