Jayapura (ANTARA News) - Tiga radio komunitas milik Radio Republik Indonesia (RRI) di Papua siap diresmikan pada akhir Agustus dan awal September 2010 oleh Direktur Utama RRI Parni Hadi yang akan didampingi oleh Mayjen TNI Hotma Marbun Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih.

Demikian hal tersebut disampaikan oleh Kepala Stasiun Radio Republik Indonesia Jayapura Drs Djijito MM di kantornya, Jumat.

"Di Kaimana Kabupaten Kaimana pada 30 Agustus, di Skouw-Wutung perbasatan RI-PNG kota Jayapura pada 1 September sedangkan di Oksibil kabupaten Pegunungan Bintang pada 2 september," katanya.

Menurutnya pembangunan ke tiga radio komunitas tersebut dalam tahap akhir, di Skouw-Wutung tinggal "on air", untuk Oksibil saat ini lagi pendirian tiang pemancar sedangkan di Kaimana tahap penyelesaian gedung studio.

"Semuanya akan rampung dalam waktu dekat sebelum diresmikan," katanya.

Sebelum ini, lanjutnya, radio komunitas tersebut juga telah "on air" sejak dua tahun terakhir di Entikong perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan dan setahun terakhir mengudara di Sota kabupaten Boven Digul.

"Sudah ada di Entikong Kalimantan dan Sota di Boven Digul Papua," katanya.

Selain itu pada 2011 nanti, radio komunitas akan dibuka di Sarmi dan Timika.

Djijito menjelaskan bahwa pembangunan radio komunitas tersebut bertujuan untuk memberikan informasi yang baik dan benar kepada warga masyarakat di sekitar areal tersebut dan juga akan menjadi hiburan dan menukar informasi bagi TNI/POLRI yang bertugas di dekat Perbatasan.

"Jadi ini bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat terpencil dan di sekitar perbatasan serta sebagai alat informasi dan hiburan bagi TNI/POLRI yang bertugas."

Untuk tenaga penyiar di Skouw-Wutung, lanjutnya, RRI akan bekerjasama dan melatih TNI yang bertugas di perbatasan serta warga lokal setempat untuk menjadi penyiar dan dikepalai oleh seorang kepala seksi dari RRI dan akan mengudara dengan tiga bahasa.

"Selain bahasa Indonesia dan bahasa Inggris juga menggunakan bahasa `skouw` lokal setempat untuk mengudara di perbatasan RRI-PNG,"

Selain memberikan penerangan berupa informasi dari siaran radio komunitas, RRI Jayapura juga memberikan pemakaian listrik secara gratis kepada warga sekitar Skouw-Wutung.

"Kami memiliki genset 33 KVA untuk siaran dan itu lebih dari cukup, sehingga saya mengambil kebijakan memberikan listrik secara gratis kepada warga sekitar tentunya dengan membeli bahan bakar solar secara patungan," katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa dalam setahun belakangan ini, RRI Jayapura bekerjasama dengan Komando Distrik Militer (KODIM) 1701/Jayapura dibawah Komando Daerah Militer (KODAM) XVII/Cenederawasih membagikan 200 lebih radio secara cuma-cuma kepada sejumlah masyarakat terpencil yang ada di pedalaman Papua. Dan juga kepada personil TNI/POLRI yang mempunyai pos di perbatasan.

"Di Senggi kabupaten Keerom ada sejumlah masyarakat yang tidak pernah mendengarkan informasi lewat radio," katanya mencontohkan.

Radio komunitas yang akan diresmikan tersebut memiliki daya pancar 3 kilowatt dengan jangkaun 60 kilometer (Km) hingga 70 Km, dan selain mengabarkan berita daerah setempat atau perbatasan, radio komunitas juga akan memberikan berita dari Pro 3 Jakarta dan akan kerjasama dengan mengutip berita dari LKBN ANTARA. (ANT-185/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010