Jakarta (ANTARA News) - Direktur Dompet Dhuafa, Arifin Purwakananta mengatakan, diperkirakan Rp80,9 triliun mengalir dari para pemudik saat melakukan mudik atau tradisi pulang kampung saat Lebaran.

"Jika jumlah pemudik mencapai 56 persen penduduk kota, maka diperkirakan 80,9 triliun itu akan mengalir dari para pemudik," katanya dalam acara diskusi bertema "Sharing Informasi Pemberdayaan (SIP): Zakat Untuk Keadilan Sosial" di Jakarta, Jumat.

Arifin mengatakan, dana yang cukup besat tersebut mengalir melalui transportasi yang digunakan pemudik, karitas atau kedermawanan kepada sanak keluarga, dan untuk wisata.

Menurut dia, dari berbagai data Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) maupun Kementrian Perhubungan, diperkirakan pemudik pada tahun 2010 mencapai 17 juta orang.

Dari jumlah tersebut, lanjutnya, di antaranya 7,2 juta pengguna sepeda motor, 2,6 juta pengguna mobil, 1,97 juta pengguna pesawat terbang, 3,07 juta pengguna kapal laut, dan 4 juta pengguna kereta api dan bus umum.

"Pergerakan manusia besar-besaran dalam waktu bersamaan tersebut tentu diikuti dengan perputaran ekonomi yang besar pula," jelasnya.

Arifin menyayangkan, jika dana tersebut tidak menjadi efektif untuk stimulus ekonomi daerah tujuan.

"Mudik sesuatu yang mubazir jika dana tersebut jatuh kepada pemodal besar. Karena itu mudik perlu disiasati dengan lebih cerdas," paparnya.

Apalagi, tambahnya, dari data pemudik diketahui pemudik paling banyak berasal dari pengguna motor yang biasanya merupakan orang level bawah yang kemungkinan memaksakan diri untuk mudik.(*)

(ANT-006/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010