tetap meningkatkan kewaspadaan
Jakarta (ANTARA) - Untuk melindungi diri dari varian-varian baru dari virus penyebab COVID-19, maka yang utama perlu dilakukan adalah konsisten menerapkan protokol kesehatan (prokes), menjaga kesehatan imun dan menjaga iman, kata dokter Klinik Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA dr Maria Ulfa.

"Tidak perlu panik dengan strain baru tapi tetap meningkatkan kewaspadaan," kata Penanggung Jawab Klinik Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA dr. Maria Ulfa dalam acara virtual Ranger Talk: Mewaspadai Lonjakan Kasus Positif COVID-19 Pascalebaran, Jakarta, Sabtu.

Maria menuturkan upaya pencegahan utama dalam mencegah penularan COVID-19 adalah tetap disiplin melakukan protokol kesehatan 5M, menjaga kesehatan imun dengan makanan gizi seimbang seperti cukup karbohidrat, protein, lemak, sayur dan buah, cukup istirahat dengan tidur yang cukup yakni delapan jam sehari, tetap berolahraga teratur, banyak minum air mineral.

"Dan jangan lupa berdoa untuk kesehatan keselamatan kita sendiri, keluarga, saudara-saudara, dan rekan-rekan," ujarnya.

Protokol kesehatan 5M mencakup memakai masker, selalu menjaga jarak, rajin mencuci tangan, senantiasa menghindari kerumunan/keramaian, dan membatasi mobilitas.

Baca juga: Kemenkes konfirmasi kasus baru penularan corona varian B117 dan B1351

Baca juga: Kemenkes: Empat pasien yang terserang corona B117 tak bergejala berat


Maria juga mengajak untuk ikut mendukung program vaksinasi dengan mengikuti vaksinasi yang ada.

Vaksinasi berfungsi untuk menciptakan imunitas tubuh sehingga mampu melawan infeksi virus penyebab COVID-19. Dengan imunitas yang terbentuk, maka seseorang tidak akan jatuh pada kesakitan yang parah, dan pada gilirannya menurunkan angka kematian.

Saat ini ada lima variant of concern (VOC) varian virus penyebab COVID-19 yang sudah ditemukan di dunia yakni varian Inggris, varian Afrika Selatan, varian India, varian Brazil, dan varian California.

Suatu varian disebut VOC jika sudah terbukti secara penelitian ada satu atau lebih tiga efek yang dikhawatirkan yakni lebih mudah menular, lebih mematikan, dan membuat efektivitas vaksin berkurang.

Varian virus penyebab COVID-19 yang sudah ditemukan di Indonesia baik dari kasus impor maupun transmisi lokal yakni varian dari Inggris, dari Afrika Selatan dan dari India.

Baca juga: Direktur RSUD Doris Sylvanus curigai 50 sampel seperti varian baru

Baca juga: Sudah divaksin, amankah bertemu orang lain?

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021