Tetap terjaganya kualitas pembiayaan dan pelayanan terhadap nasabah, kinerja DanaRupiah diharapkan terus tumbuh positif.
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan keuangan berbasis teknolologi (fintech) peer to peer/P2P lending DanaRupiah mencatat telah melayani 5,4 juta transaksi dengan jumlah akumulasi peminjam mencapai dua juta orang. Perseroan pun telah menyalurkan pinjaman total sebesar Rp7,5 triliun, dengan tingkat keberhasilan pengembalian dalam 90 hari (TKB 90) mencapai 100 persen atau seluruh pinjaman berstatus lancar.

“Tetap terjaganya kualitas pembiayaan dan pelayanan terhadap nasabah, kinerja DanaRupiah diharapkan terus tumbuh positif. Keberhasilan ini didorong kesetiaan nasabah yang mempercayakan DanaRupiah sebagai pilihan utama untuk mengakses pinjaman secara cepat dan mudah,” kata Presiden Direktur DanaRupiah Entjik S. Djafar, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Menurut Entjik, bertepatan dengan satu tahun memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), DanaRupiah berkomitmen untuk memperkuat industri fintech dengan menjaga kualitas pembiayaan dan pelayanan bagi nasabah.

Untuk mengapresiasi nasabah DanaRupiah, perusahaan menggelar acara “1st Anniversary Licensed by OJK”, dengan mengundang beberapa nasabah aktif dan juga influencer.

Salah satu nasabah Annisa (23), seorang ibu rumah tangga, menceritakan bahwa DanaRupiah telah memudahkan dirinya dalam memperoleh pinjaman pendidikan untuk anaknya.

“Dengan latar belakang ibu rumah tangga, saya sering kesulitan untuk mendapatkan pinjaman. DanaRupiah menjadi pilihan yang tepat bagi saya karena prosesnya cepat, mudah, dan bunga yang rendah,” kata Annisa.

Selain pinjaman untuk pelatihan dan pendidikan, DanaRupiah memiliki layanan pembiayaan personal dan produktif yang ditujukan kepada UMKM, petani serta untuk pendidikan.

DanaRupiah juga menyediakan pinjaman edukasi khusus yang bekerja sama dengan startup pendidikan.

Entjik memastikan DanaRupiah akan memperkuat dan memperluas layanan kepada masyarakat yang masih memiliki keterbatasan dalam akses keuangan (unbankable), terutama para pelaku UMKM.

Berdasarkan riset Bank Indonesia pada 2020 lalu, tercatat sebanyak 91,3 juta masyarakat Indonesia belum tersentuh layanan finansial.

"Pandemi ini telah berdampak signifikan terhadap perekonomian nasional, termasuk pelaku UMKM yang membutuhkan pembiayaan agar tetap bertahan. Kami terus berperan dalam pemulihan ekonomi nasional dengan menyediakan layanan pembiayaan yang cepat dan mudah," tambah Entjik.

Selain kemudahan dalam akses pembiayaan melalui berbagai program promosi bagi nasabah, diharapkan jumlah pengunduh aplikasi DanaRupiah mencapai 10 juta pengunduh hingga akhir 2021.

Baca juga: Akumulasi pembiayaan fintech DanaRupiah mencapai Rp2,5 triliun
Baca juga: Bank Mandiri gandeng pelaku fintech, dorong adopsi digital UMKM
Baca juga: OJK Sulteng: Waspada penawaran fintech lending ilegal jelang hari raya


Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021