Mumbai (ANTARA) - India akan memiliki hampir 120 juta dosis vaksin COVID-19 yang tersedia untuk penggunaan di dalam negeri pada Juni, kata pemerintah, Minggu.

Jumlah tersebut menandai lompatan signifikan dari 79,4 juta dosis yang tersedia pada Mei.

India telah menyuntikkan sekitar 212 juta dosis --terbanyak setelah China dan Amerika Serikat-- tetapi  baru memberi dua dosis yang diperlukan pada sekitar tiga persen dari 1,35 miliar penduduknya.

Pada Minggu, India melaporkan kenaikan angka harian terendah infeksi baru virus corona dalam 46 hari dengan mencatat 165.553 kasus selama 24 jam sebelumnya, sementara kematian bertambah 3.460 orang.

Awal bulan ini, seorang penasihat pemerintah mengatakan lebih dari dua miliar dosis vaksin virus corona kemungkinan akan tersedia di India antara Agustus hingga Desember tahun ini, termasuk dari dua produsen dalam negeri.

Beberapa negara bagian India telah melaporkan kekurangan vaksin yang akut hingga memaksa banyak daerah, termasuk Ibu Kota New Delhi, untuk kembali memprioritaskan mereka yang berusia di atas 45 tahun sebagai penerima vaksin.

Untuk Juni, sebanyak 60,9 juta dosis akan disediakan oleh pemerintah pusat bagi negara bagian untuk vaksinasi perawatan kesehatan dan pekerja garis depan dan mereka yang berusia di atas 45 tahun, sementara 58,6 juta dosis akan tersedia untuk dibeli langsung oleh rumah sakit negara bagian dan swasta, menurut rilis itu.

India baru-baru ini mulai meluncurkan penggunaan vaksin Sputnik V Rusia, bersama dengan vaksin AstraZeneca --yang diproduksi secara lokal di Serum Institute of India (SII)-- dan Covaxin yang dibuat oleh perusahaan lokal Bharat Biotech.

Sumber : Reuters

Baca juga: RI kirim bantuan oksigen tahap kedua ke India

Baca juga: India laporkan kenaikan kasus harian virus corona sebanyak 240.842

Baca juga: India laporkan penurunan kasus COVID, WHO kritisi kurangnya pengujian
​​​​​​​

 

Kondisi wabah COVID di perdesaan India: tanpa tes, tanpa perawatan

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021