Seperti yang disoroti oleh anggota ECB baru-baru ini, kenaikan inflasi kemungkinan hanya sementara dan karena sejumlah faktor teknis daripada kekuatan asli dalam permintaan yang mendasarinya
Jakarta (ANTARA) - Saham Eropa tergelincir dari rekor tertinggi pada hari Senin dalam perdagangan yang lemah karena liburan di pasar utama, tetapi optimisme atas pemulihan ekonomi yang cepat menempatkan indeks acuan pada jalur untuk kenaikan bulan keempat.

Indeks pan-Eropa STOXX 600 turun 0,1 persen dalam perdagangan pagi, dengan saham di Frankfurt jatuh 0,3 persen dan Paris turun 0,1 persen.

Pasar saham Inggris dan AS ditutup untuk liburan, menyebabkan volume perdagangan turun secara keseluruhan.

Di antara yang paling melemah adalah Deutsche Bank, turun 1,8 persen setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), mengatakan bahwa pemberi pinjaman Jerman itu gagal mengatasi keterbatasan yang dialami perusahaan itu dalam pengendalian anti pencucian uang.

Baca juga: Saham Eropa naik, menjelang rilis data aktivitas bisnis

Perusahaan asuransi Italia Cattolica melonjak 12,9 persen setelah saingan yang lebih besar Assicurazioni Generali mengatakan akan meluncurkan tawaran pembelian 1,17 miliar euro (1,4 miliar dolar AS) untuk perusahaan tersebut.

Meskipun masih ada kekhawatiran tentang kenaikan inflasi, STOXX 600 berada di jalur untuk membukukan kenaikan 2,6 persen pada Mei karena ekonomi secara bertahap dibuka kembali setelah penguncian wilayah dan bank sentral menegaskan kembali dukungan untuk membantu pemulihan.

Komentar dovish dari pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB), termasuk dari Presiden ECB Christine Lagarde, yang mengatakan masih terlalu dini untuk membahas pengurangan pembelian obligasi darurat pandemi (PEPP), membantu mendukung sentimen pekan lalu.

Semua mata akan tertuju pada data inflasi zona euro serta data pekerjaan AS minggu ini karena investor mencoba memperkirakan arah kebijakan moneter menjelang pertemuan Federal Reserve dan ECB di awal Juni.

Baca juga: Imbal hasil obligasi Eropa naik, dipicu Fed isyaratkan "tapering"

"Seperti yang disoroti oleh anggota ECB baru-baru ini, kenaikan inflasi kemungkinan hanya sementara dan karena sejumlah faktor teknis daripada kekuatan asli dalam permintaan yang mendasarinya," analis UniCredit menulis dalam sebuah catatan.

"Kami setuju dengan pandangan ini dan mengharapkan inflasi di kawasan euro mencapai puncaknya pada kuartal empat dan kemudian turun kembali ke area 1,5 persen (atau sekitar 1 persen untuk inflasi inti)."

Di antara penggerak individu lainnya, perusahaan properti online Swedia Hemnet naik 3,6 persen setelah membukukan lonjakan 24 persen dalam penjualan kuartalan, dibantu oleh permintaan untuk apartemen dan rumah besar.

Baca juga: Saham Eropa merosot, tertekan kekhawatiran naiknya inflasi

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021