Jakarta (ANTARA) - CEO Intel Pat Gelsinger memperkirakan berkurangnya pasokan chip akan bertahan lebih dari satu tahun.

Kelangkaan “chip” dari bahan semikonduktor yang terjadi secara global itu turut dipengaruhi oleh COVID-19 karena terjadi tren bekerja dan belajar dari rumah dan membutuhkan banyak perangkat elektronik yang disertai chip.

“Sementara industri telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kendala jangka pendek, masih dibutuhkan beberapa tahun bagi ekosistem untuk mengatasi kekurangan kapasitas, substrat, dan komponen,” kata Pat Gelsinger dalam sesi virtual pameran dagang Computex yang diselenggarakan di Taipei melansir dari Reuters, Senin.

Intel pun mengumumkan pada Maret 2021 menginvestasikan sebesar 20 miliar Dolar AS untuk memperluas jangkauannya menghadirkan manufaktur chip di dua lokasi di Arizona.

Chip yang dihasilkan di lokasi terbarunya juga direncanakan akan dijual kepada pihak lainnya.

"Kami berencana untuk memperluas ke lokasi lain di AS dan Eropa, memastikan rantai pasokan semikonduktor yang berkelanjutan dan aman untuk dunia," kata Pat.

Intel pun dapat dikatakan masuk dan bersaing menantang dua perusahaan manufaktur chip raksasa lainnya yang berasal dari daratan Asia yaitu Taiwan Semiconductor Manucfaturing (TSMC) dan Samsung Electronics yang berasal dari Korea Selatan.

Keduanya kini merupakan penguasa pasar penyedia chip dan menjadi penyedia kebutuhan chip canggih dan tersebar di dua pertiga dunia.


Baca juga: Kia tangguhkan pabriknya di Amerika Serikat karena krisis chip

Baca juga: Krisis semikonduktor, Nissan hentikan tiga pabrik

Baca juga: Krisis chip diperkirakan berlangsung tahunan
 

Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021