operasional MRT untuk fase 2A dari Bundaran HI hingga Kota ditargetkan pada Agustus 2027
Jakarta (ANTARA) - PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan dapat mengangkut hingga 500 ribu penumpang per hari setelah seluruh pembangunan stasiun pada fase 2 yang menghubungkan Bundaran HI hingga Ancol Barat selesai pengerjaannya.

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar mengatakan operasional MRT untuk fase 2A dari Bundaran HI hingga Kota ditargetkan pada Agustus 2027, sedangkan pada fase 2B dari Mangga Dua hingga Ancol Barat ditargetkan pada tahun 2028.

Baca juga: Kamaluddin dan amanah transformasi sistem transportasi DKI

"Ini diperkirakan kalau dari analisis konsultan Total dari (rute) utara ke selatan mencapai 500 ribu penumpang sehari," kata William dalam konferensi pers di area proyek Stasiun Monas, Jakarta, Senin.

William menjelaskan pembangunan fase 2 terdiri dari dua tahap, yaitu fase 2A dan fase 2B. Fase 2A terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yakni Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota dengan total panjang jalur sekitar 5,8 kilometer.

Sementara fase 2B terdiri dari dua stasiun bawah tanah, yakni Mangga Dua dan Ancol, serta satu depo di Ancol Barat dengan total panjang jalur sekitar 6 kilometer.

Baca juga: MRT Jakarta buka kesempatan lembaga/komunitas kunjungi proyek fase 2

Saat ini, perkembangan pembangunan fase 2A, khususnya Stasiun Thamrin dan Monas baru mencapai 16,5 persen. Pembangunan ini dinilai masih sesuai jadwal (on the right track) karena akan beroperasi pada Maret-April 2025.

Sementara itu, untuk operasional Bundaran HI-Kota ditargetkan pada Agustus 2027. Ada pun untuk fase 2B, MRT Jakarta saat ini masih tahap menyelesaikan pembebasan lahan.

Baca juga: Sentuhan nilai sejarah dalam pembangunan lanjutan MRT Jakarta

"Penetapan lokasinya sudah diterbitkan, proses pengadaan lahan sedang dalam pembicaraan. Dalam bulan-bulan ke depan sedang dalam proses pembicaraan, bagaimana pembebasan lahan itu dilakukan," kata William.

Sebagai informasi, pembangunan lanjutan layanan kereta bawah tanah pertama di Indonesia tersebut untuk fase 2 memakan biaya investasi hingga Rp22,5 triliun.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021