Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Polda Metro Jaya menanyakan kepada orang tua korban mengenai kronologis dugaan pelecehan seksual dan tindak kekesaran yang dialami sejumlah anggota pasukan pengibar bendera (Paskibra) DKI Jakarta.

"Ada 20 pertanyaan terkait kronologis kejadiannya," kata orang tua korban pelecehan seksual anggota Paskibra, Looren Djunaidi, di Markas Polda Metro Jaya, Selasa.

Penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Remaja Anak dan Wanita (Satrenakta) Polda Metro Jaya memeriksa sejumlah orang tua dan dua anggota Paskibra yang menjadi korban pelecehan seksual.

Polisi meminta keterangan terhadap orang tua korban, yakni Yusuf Ginting, Looren Djunaidi, Wier Ritonga, Rosnani, dan dua anggota Paskibra, S dan I.

Looren menyatakan bahwa ia melaporkan pengurus Purna Paskibra Indonesia (PPI) dan paskibra senior tahun 2009 terkait pelecehan seksual.

Pihak yang dilaporkan yakni Saskia Sabrina, Irene Evelyn, Irma, Mirza Nazir sebagai ketua panitia PPI, Yossie Yulianto Kusumo dan Muhammad Mahdi sebagai ketua investigasi dari PPI.

Saksi lainnya yang juga salah satu orang tua korban, Wier Ritonga, menjelaskan bahwa anaknya yang berinisial I menceritakan kegiatan orientasi Paskibra yang disertai tindak kekerasan dan pelecehan seksual.

Ritonga menyebutkan, anggota Paskibra diminta melepaskan pakaian dari kamar tidur menuju kamar mandi dalam hitungan 10 detik.

Sementara Kepala Unit PPA Polda Metro Jaya Komisaris Polisi Murnila menuturkan, pelapor hanya memiliki bukti berupa keterangan saksi.

Murnila mengungkapkan, kemungkinan proses pemeriksaan lanjutan akan berlangsung setelah Lebaran.

Informasi pelecehan seksual itu beredar setelah para anggota putri Paskibra diduga mendapatkan tindak kekerasan dan pelecehan seksual dari seniornya.

Jumlah korban tindakan pelecehan seksual dan kekerasan itu 14 anggota Paskibra putra dan putri.

Tindakan itu diterima anggota Paskibraka DKI Jakarta saat melaksanakan Orientasi Kepaskibrakaan di Komplek Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Nasional, Cibubur, Jakarta Timur, 2 hingga 6 Juli 2010.

(T014/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010