Medan (ANTARA) - Volume ekspor karet Sumatera Utara periode Januari - April 2021 hanya tumbuh 3,4 persen dibandingkan periode sama 2020 karena masih banyaknya permintaan penjadwalan ulang atau penundaan pengiriman dari importir.

"Ekspor karet Sumut Januari -April 2021 sebesar 131.718 ton dibandingkan periode sama pada tahun 2020 yang masih sebesar 127.438 ton, " ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Senin.

Volume ekspor karet Sumut pada April 2021 turun sebesar 10, 3 persen menjadi 31.555 ton dibandingkan bulan Maret yang tercatat sudah 35.190 ton.

Penurunan ekspor karena pembeli (buyer) meminta penundaan/penjadwalan ulang pengiriman.

Permintaan penjadwalan ulang pengiriman disinyalir karena perusahaan pelayanan jasa pengiriman barang mengalami keterbatasan menyediakan kontainer akibat mulai banyaknya ekspor termasuk barang kiriman yang tertunda saat di awal-awal pandemi COVID-19 .

Penurunan volume ekspor pada April 2021, juga semakin didorong berkurangnya volume.produksi akibat kurangnya bahan baku dampak fenomena La Nina.

"Ada prediksi, volume ekspor karet masih mengalami pertumbuhan yang melambat karena La Nina masih terus berlangsung. La Nina diperkirakan akan berakhir pada akhir Juni 202," katanya.

Baca juga: Gapkindo: harga ekspor karet bergerak naik
Baca juga: Di tengah pandemi, nilai ekspor karet Sumut pada 2020 naik 5,63 persen


Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021