Jakarta (ANTARA) - Setelah mengimplementasikan digitalisasi ribuan gudangnya, Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) memberdayakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), khususnya warung-warung kecil sebagai mitra usaha baru.

Program ini akan membantu pedagang warung untuk mendapatkan distribusi barang-barang pokok dengan sistem konsinyasi sehingga memudahkan mereka berjualan tanpa tambahan modal awal.

"Dengan dukungan yang kami berikan, para pedagang warung bisa langsung mengakses berbagai produk kebutuhan pokok tanpa modal. Mereka diberikan kemudahan untuk membayar sejumlah produk yang sudah laku terjual dan bisa mengembalikan produk yang kiranya tidak laris di pasaran," kata Direktur Utama INKUD Portasius Nggedi, dikutip Selasa.

Baca juga: Inkud ingin miliki kembali Bank Bukopin

Baca juga: Inkud akan Buka Perwakilan di Portugal


Bersama dengan perusahaan distribusi Jaringan Logistic Indonesia (JLI), INKUD akan mulai menyasar para pedagang warung di wilayah Yogyakarta di mana mereka bisa mengakses produk-produk untuk berjualan dari gudang KUD di daerah Piyungan.

Portasius mengatakan, langkah kolaborasi ini ditempuh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. "Kami memahami, pandemi yang melanda sejak setahun terakhir memberikan tantangan berat bagi para mitra UMKM dalam hal ini pedagang warung untuk berkembang, terutama dari sisi modal."

Dengan cara ini, mereka bisa mengelola produk sesuai dengan permintaan pasar sekaligus meningkatkan skala usaha. Hal ini juga akan memberikan peluang bagi pedagang skala mikro untuk tumbuh dan berkembang bersama INKUD.

Pada tahap awal, INKUD telah merangkul lebih dari seribu pedagang warung yang menjadi mitra usaha di Yogyakarta. Sejumlah 2.000 titik gudang KUD di sepanjang Jawa yang telah ditingkatkan melalui digitalisasi telah siap dimanfaatkan akan membantu para pedagang warung memasok produk yang akan dijual dengan berbagai kemudahan.

Pemberdayaan ini tidak hanya membantu pada mitra usaha yang memang telah memiliki usaha warung sebelumnya, tetapi juga membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin memulai usaha. Syaratnya, mereka yang ingin memulai usaha memiliki tempat usaha yang berada di jangkauan radius 10 km dari gudang KUD di daerah setempat.

Kemudahan lainnya, para mitra usaha juga diberikan jaminan harga termurah karena INKUD dan JLI mendapatkan pasokan langsung dari para distributor utama. Selain itu, dengan memanfaatkan gudang KUD yang tersebar di banyak wilayah sebagai pusat persediaan produk dan barang akan semakin mendekatkan jarak dengan mitra usaha, sehingga pengiriman produk lebih cepat dan murah.

Setelah Yogyakarta, INKUD dan JLI akan fokus memberdayakan mitra usaha dan masyarakat yang ingin memulai usaha di sepanjang area Jawa Tengah dengan terlebih dulu mendatangi Solo dan Semarang.

"Kolaborasi ini dan juga pemanfaatan ribuan jaringan gudang KUD, kami optimis program ini akan menjangkau lebih banyak pedagang warung sekaligus dimanfaatkan sebagai sumber lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar. Dengan demikian dapat mendorong optimalisasi ekonomi mikro di daerah," demikian Portasius.

Baca juga: Kominfo dorong digitalisasi UMKM di Bali melalui pelatihan DTS

Baca juga: Pandemi, langkah inovasi digitalisasi adalah kewajiban bagi UMKM

Baca juga: Telkom dan BAKTI Kominfo digitalisasi 5 destinasi pariwisata prioritas

Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021