Jakarta (ANTARA) - British Council mengumumkan peluncuran "The Climate Connection", kampanye dan program global yang ditujukan untuk mengatasi perubahan iklim menjelang Konferensi Perubahan Iklim PPB ke-26 (COP26) pada November mendatang.

"The Climate Connection" akan berperan dalam mempertemukan para pemuda dari seluruh dunia untuk berbagi ide dan perspektif mereka tentang perubahan iklim dan mencari solusi melalui pendidikan, seni dan budaya, serta sains, demikian menurut keterangan tertulis dari British Council yang diterima di Jakarta, Selasa.

Pertemuan tersebut diharapkan dapat menghasilkan berbagai macam inisiatif, seperti diskusi global, pameran seni dan sains, beasiswa untuk jenjang universitas, pendanaan, penelitian, dan peluang pelatihan.

Dalam survei yang dilakukan British Council terhadap hampir 40.000 anak muda berusia 18-34 tahun di 36 negara, termasuk negara-negara G20, ditemukan hasil bahwa perubahan iklim dianggap oleh para generasi muda sebagai masalah terpenting yang dihadapi dunia saat ini.

Inggris akan menjadi tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim PPB ke-26 (COP26) di Glasgow, Skotlandia, pada 1 – 12 November.

British Council mendukung ambisi pemerintah Inggris untuk memastikan COP26 menjadi paling inklusif dengan menggunakan jaringan global British Council untuk menginspirasi masyarakat di seluruh dunia untuk ikut serta bertindak dalam mengatasi perubahan iklim.

Kampanye Climate Connection diluncurkan pada minggu yang sama dengan perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni dan akan berlangsung hingga pelaksanaan COP26 pada bulan November.

British Council Indonesia memiliki sejumlah kegiatan dan program sebagai bagian dari Climate Connection; termasuk roundtable dialogue dengan Rt. Hon. Alok Sharma, COP26 President-Designate, Selasa, bersama para pemimpin muda di bidang lingkungan di Indonesia.

"British Council dengan bangga mendukung tujuan COP26 untuk menyatukan orang-orang di seluruh dunia untuk mengatasi perubahan iklim," ujar Hugh Moffatt dari British Council Indonesia.

Ia mengatakan perubahan iklim adalah masalah global, dan juga masalah hubungan budaya.

"Melalui kampanye dan program Climate Connection kami, kami akan memanfaatkan keahlian kami di bidang pendidikan, seni, dan pertukaran budaya, untuk mendukung orang di mana pun dalam menemukan solusi inovatif untuk tantangan global terbesar yang kita sedang hadapi. Secara khusus, kami membantu para pemuda di Indonesia untuk mengasah keterampilan baru, menjadi warga negara yang aktif, dan memberikan kontribusi positif bagi dunia. Kami tahu peran pemuda adalah kunci untuk mitigasi dan adaptasi yang berkelanjutan dalam mengatasi perubahan iklim," kata dia.

Hugh Moffatt mengatakan Roundtable dialogue dengan Rt. Hon. Alok Sharma, COP26 President-Designate mendorong para pemuda Indonesia untuk lebih terlibat dalam debat iklim yang bermakna.

"Suara anak muda tentang perubahan iklim sangat bernilai," kata dia.


Baca juga: Alok Sharma bahas perubahan iklim dengan aktivis lingkungan Indonesia
Baca juga: Parlemen Indonesia turut bersuara pada KTT Perubahan Iklim Joe Biden
Baca juga: Perubahan iklim sebabkan frekuensi cuaca ekstrem Indonesia kian sering

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021