Jakarta (ANTARA) - Ding perusahaan penyedia layanan top-up seluler mengemukakan alasan banyaknya orang Indonesia menggunakan layanan prabayar, karena membantu masyarakat menyesuaikan pengeluaran dengan pendapatan secara lebih mudah.

Fakta itu didapatkan dari publikasi Global Prepaid Index (GPI) yang merupakan penelitian Ding setiap dua tahun untuk melihat perkembangan pasar prabayar di seluruh dunia.

Dari total 350 juta pengguna layanan seluler, tercatat sebesar 97 persen atau 340 juta menggunakan layanan prabayar dan itu menunjukan minat yang tinggi di kalangan masyarakat Indonesia.

“Penelitian tersebut menunjukkan bahwa masyarakat memanfaatkan ekonomi prabayar karena pilihan, bukan karena kebutuhan, dan pasar prabayar memikat banyak orang dari semua tingkat pendapatan mereka. Prabayar memberikan fleksibilitas, transparansi yang lebih baik, serta kontrol keuangan yang lebih baik,” kata Founder dan Chief Executive Ding Mark Roden dalam keterangannya, Rabu.

Baca juga: Pelanggan seluler prabayar hasil rekonsiliasi capai 254 juta

Dalam riset GPI 2021 turut ditunjukan bahwa orang Indonesia menjadikan layanan prabayar sebagai sesuatu yang penting untuk memastikan konektivitas layanan seluler tetap terjaga dan memudahkan proses komunikasi atau silaturahmi dengan keluarga.

Di masa pandemi COVID-19, layanan digital menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk memastikan komunikasi dapat terus terjalin antarsatu orang dengan yang lainnya mengingat pembatasan masih tetap berjalan sehingga perjalanan ke luar kota atau negeri bukanlah suatu hal yang mudah.

“Responden Indonesia mengungkapkan bahwa aktivitas yang paling mereka nantikan saat sudah diperbolehkan kedepannya adalah menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman. Namun dengan adanya ketidakpastian terkait aturan perjalanan serta tantangan yang dihadapi seusai COVID-19 ke depannya, pulsa seluler dan konektivitas digital akan terus menjadi penting dan dibutuhkan,” ujar Mark.

Kegiatan saling mengirim pulsa menjadi sesuatu yang cukup digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain sebagai cara menunjukan tanda kasih,berkirim pulsa dianggap sebagai pengalaman positif yang menarik.

Produk prabayar lainnya yang juga cukup tren di Indonesia selain produk untuk seluler adalah produk listrik, produk kartu hadiah, hingga kartu debit prabayar.

Penggunaan aplikasi digital untuk mengirim pulsa menjadi metode favorit di 2020 lalu untuk mendukung kegiatan saling mengirim pulsa, setidaknya 64 persen penduduk Indonesia mengakui hal itu di dalam riset GPI 2021.

Produk pulsa seluler yang dibeli paling banyak digunakan untuk melakukan komunikasi melalui aplikasi pesan instan dan sosial media, hal itu dibuktikan dengan capaian 89 persen orang Indonesia menggunakan Whatsapp untuk berkomunikasi diikuti, dengan Facebook sebanyak 44 persen, dan Instagram dengan 41 persen.

Baca juga: JavaMifi hadirkan paket prabayar JavaMifi Pro

Baca juga: Kementerian Komunikasi dan Informatika blokir 50 juta kartu prabayar Telkomsel

Baca juga: Ini cara mengetahui besaran kompensasi pemadaman listrik PLN


Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021