Tangerang (ANTARA) - Sinar Mas Land meluncurkan program Digital Hub Next Action (DNA) di kawasan Digital Hub BSD City yang merupakan gerakan dalam ekosistem startup untuk memacu kemajuan perusahaan-perusahaan rintisan, khususnya di bidang property technology (proptech).

Chief of Digital Tech Ecosystem and Development Sinar Mas Land, Irawan Harahap dalam keterangannya, Jumat, mengatakan kehadiran program DNA akan melengkapi ekosistem Digital Hub BSD City dengan tiga program utama, yakni Disrupto Digital Hub yang fokus sebagai episenter inovasi, Escalate pada tahap akselerasi dan Incuba yang berfokus pada tahap inkubasi. DNA ini diharapkan dapat memberikan inkubasi dan akselerasi bagi perusahaan rintisan secara nyata.

Baca juga: Menperin: Revolusi Industri 4.0 butuh peran startup

“Kita telah menyaksikan berbagai program inkubasi dan akselerasi startup. Sebagian besar memberikan percepatan dari tiga tahap yang diperlukan. Ini mendorong kami untuk fokus membuat inisiatif dimana akselerasi dapat dimaksimalkan di setiap tahap secara kontinu. Harapannya DNA secara nyata dapat menggiring kesuksesan perusahaan rintisan dan bergabung dengan perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka yang berada di ekosistem Digital Hub BSD City,” kata Irawan.

Chairman of Disrupto, Daniel Surya menambahkan Disrupto merupakan salah satu rekanan Digital Hub dalam gerakan DNA. Disrupto merupakan sebuah ekosistem pemikiran inovatif bagi generasi muda untuk menjawab tantangan di masa depan yang dijalankan dalam beberapa bentuk aktivasi.

Bekerja sama dengan Sinar Mas Land, Disrupto menghadirkan Disrupto Digital Hub sebagai multipurpuse venue untuk mempertemukan para praktisi teknologi, sains, startup, serta pelaku bisnis digital dan kreatif lainnya dengan menawarkan program exhibition, workshop dan talkshow secara reguler.

"Kolaborasi ini diharapkan dapat benar-benar menjadikan Disrupto sebagai ekosistem atau wadah yang menghubungkan antarpemangku kepentingan di bidang teknologi dan sains, seperti startup, akademisi, dan investor. Kami berharap keberadaan Disrupto Digital Hub bisa menarik minat masyarakat umum terhadap industri teknologi dan sains, sehingga ke depannya makin banyak inovasi yang lahir dari pemikiran anak bangsa,” ujarnya.

Baca juga: Kemenkominfo bina 1.000 start up

Aktor sekaligus pelaku bisnis teknologi Dennis Adhiswara yang digandeng dalam memperkenalkan Disrupto Digital Hub mengatakan di Indonesia jumlah demografis masyarakat tidak diimbangi dengan kemampuan bekerja yang mumpuni di bidang tertentu, salah satunya di bidang teknologi.

"Semoga dengan keberadaan Disrupto Digital Hub, kita bisa membuka peluang terciptanya ekosistem teknologi yang membantu masyarakat meningkatkan kemampuannya,” kata Dennis.

Chief of Digital Business Sinar Mas Land, Mulyawan Gani menambahkan Sinar Mas Land turut mengambil bagian dalam tahap pendanaan bertema City Centric. Perusahaan venture capital ini berfokus di investasi pada early stage starup dan later stage starup di ekosistem real estate.

Ia mengutarakan keberadaan perusahaan pendanaan bertema City Centric ini sebagai bisnis modal ventura yang disponsori oleh Sinar Mas Land dengan mitra-mitra yang berpengalaman diharapkan dapat memberikan solusi digital kepada masyarakat dalam ekosistem Sinar Mas Land.

Modal ventura ini akan membantu akselerasi inovasi digital dan memberikan dukungan kepada semua stakeholder di ekosistem Sinar Mas Land untuk berinovasi. Sinar Mas Land melalui strategi pendanaan ini mendukung perusahaan-perusahaan rintisan supaya mereka bisa berkreasi dan berkontribusi bagi pembangunan digital ekonomi di Indonesia, mulai dari BSD City.

"Besar harapan kami, perusahaan yang menerima investasi dari kami turut mengambil bagian dalam transformasi township Sinar Mas Land menjadi kota-kota pintar, dirasakan manfaatnya oleh warga, serta mendukung kemajuan teknologi digital dan proptech di Indonesia secara signifikan,” katanya.

Baca juga: Starup Pendidikan Brainly di Krakow untuk anak Indonesia

Baca juga: Pemerintah optimistis 1.000 perusahaan digital tercapai 2020

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021