Manado (ANTARA) - Asosiasi sopir angkutan kota Indonesia (Aspindo) Manado akan melakukan aksi mogok pada Senin (6/9) selama lima jam sebagai protes atas perubahan jalur yang dilakukan Kepolisian daerah (Polda) Sulawesi Utara.

"Aksi ini kami lakukan agar perubahan jalur dihentikan dan dikembalikan ke posisi semula, atau kalau mau merubah harus dilakukan secara menyeluruh di wilayah Kota Manado, jangan hanya di bagian selatan," kata Ketua Aspindo Sulut, Terry Umboh di Manado, Senin.

Umboh mengatakan aksi mogok itu akan dilakukan oleh para sopir dari basis Sario, Kembang, Malalayang, Wanea Samrat, Winangun, Banjer, Paal Dua, Perkamil dan Paal Empat dan Banjer, yang akan dimulai pukul 07.30 Wita.

Umboh mengatakan dua pekan sejak pemberlakuan perubahan jalur kondisi arus lalulintas di Manado bukannya menjadi lancar, malah tambah macet karena di sekitar zero point, Samrat dan sebagian jalan Piere Tendean boulevard mobil hanya bergerak dengan kecepatan 10 km perjam.

Kepala Dinas Perhubungan Manado Hanny Waworuntu yang dimintai tanggapannya mengatakan kalau memang sopir melakukan aksi mogok maka pihaknya sudah menyiapkan angkutan alternatif bagi para penumpang angkot yang terlantar.

Waworuntu juga meminta agar semua sopir bersabar sampai masa uji coba selesai, apalagi Polda sudah berjanji sedang melakukan evaluasi terhadap perubahan jalur tersebut jadi para sopir tenang dulu.

Selain itu ia mengatakan sudah menyiapkan alternatif solusi untuk dilakukan, jika nanti uji coba yang dilakukan Polda Sulut sudah selesai dan ada kebijakan baru yang akan dilakukan maka solusinya akan diusulkan untuk dilakukan.

Sementara itu Direktur lalulintas Polda Sulut Komisaris besar polisi Aris Purbaya mengatakan jika memang para sopir mau melakukan aksi demo dengan mogok selama seharis itu adalah hak mereka, asalkan sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Jika memang ada izin silahkan, tetapi kalau tidak sebaiknya jangan karena nantinya yang akan rugi adalah para sopir sendiri, sebab kami tidak akan membiarkan masyarakat pengguna jasa angkutan terlantar, kami menyiapkan kendaraan termasuk Bus Trans Kawanua nantinya" kata Aris Purbaya.

Purbaya mengingatkan sopir semua kepentingan mereka sudah diakomodir dan uji coba ini akan dievaluasi, jika memang hasilnya tak maksimal akan direvisi jadi ia minta mereka sabar dan menahan diri, karena polisi bukan hanya mengurus itu tetapi ada banyak, jadi mohon semua menahan diri. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010