Jakarta (ANTARA) -
Seluruh kader PDI Perjuangan baik struktural partai di tingkat pusat dan daerah maupun kepala daerah dan anggota DPR/DPRD diingatkan untuk ikut menyemarakkan Bulan Bung Karno pada Juni 2021 ini.
 
"Peringatan Bulan Bung Karno wajib dilaksanakan oleh struktural partai, eksekutif partai, dan legislatif partai dengan membuka partisipasi seluas-luasnya kader partai, anggota partai, simpatisan, dan masyarakat luas," kata Ketua Panitia Peringatan Bulan Bung Karno 2021, Abidin Fikri dalam siaran pers-nya, di Jakarta, Sabtu.
 
Peringatan Bulan Bung Karno 2021, PDI Perjuangan mengambil tema "Bhinneka Tunggal Ika, Kerja Gotong Royong Untuk Desa Maju, Indonesia Kuat dan Berdaulat".
 
Pada Jumat (4/6), dalam memperingati Bulan Bung Karno PDIP me-launching Festival Pahlawan Desa.
 
Abidin menjelaskan bahwa desa merupakan salah satu benteng pertahanan negara.

Oleh karena itu, kebijakan dan program pembangunan haruslah menitik-beratkan pada pemberdayaan desa. "Membangun indonesia dari desa," ucap Abidin.

Baca juga: Megawati minta kader beri perhatian rakyat di desa

Baca juga: Pengamat: Pernyataan Mega soal petugas partai untuk "memagari" kader
 
Turut hadir dalam acara Lauching Festival Pahlawan Desa Aria Bima selaku ketua Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, Ketua Umum Inovator 4.0.
 
Ketua Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDI Perjuangan Aria Bima mengatakan bahwa Festival Pahlawan Desa merupakan sebuah kegiatan untuk mengapresiasi dan mengangkat kisah-kisah para pahlawan dari desa, agar tidak begitu saja terlewatkan, terpinggirkan, untuk kemudian bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda saat maupun yang akan datang.
 
"Festival ini diharapkan mampu menyambungkan pengalaman-pengalaman para tokoh desa masa lalu, pahlawan-pahlawan desa masa lalu, untuk kemudian menjadi motivasi bagi munculnya sosok-sosok tokoh desa, pahlawan-pahlawan desa saat ini maupun di masa depan untuk merespon perubahan zaman, perubahan situasi, dan perubahan masalah dan tantangan di desa," papar Aria Bima.
 
Festival Pahlawan Desa ini di helat sebagai salah satu cara untuk mentradisi-kan satu peristiwa tentang bagaimana mengingat kembali, melihat lebih cermat kondisi sekitar, melihat lebih jernih orang-orang yang semestinya mendapatkan perhatian karena karya nyata-nya di desa.
 
"Membumikan kepahlawanan di desa-desa, di wilayah atau komunitas terkecil, akan menjadi inspirasi besar bagi generasi muda milenial dan dengan cara itulah kita akan membangun bangsa yang berkepribadian dalam kebudayaan," ujarnya.
 
Ketua Umum Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko, mengatakan, potensi desa yang sudah tergali oleh sosok pahlawan desa belum mendapatkan perhatian dan apresiasi-nya dari negara maupun partai politik.
 
"Pahlawan desa yang melalukan perawatan akan keberagaman hayati adalah pahlawan desa yang revolusioner dalam menghadapi era 4.0 yang jika tidak dilindungi negara, tidak di apresiasi oleh negara, tidak di apresiasi partai dalam hal ini PDI Perjuangan, maka kita semua berdosa," ujarnya.
 
Dalam penutupan acara launching Festival Pahlawan Desa, panitia memutar video seputar syarat dan ketentuan bagi para peserta yang akan mengikuti lomba pembuatan video Pahlawan Desa.

Baca juga: PDIP hadirkan pemikiran Bung Karno ke kampung-kampung Surabaya

Baca juga: Megawati akan buka pameran lukisan Bulan Bung Karno di Yogyakarta
 
Sineas muda Indonesia, Ryan Sebastian, mengatakan film bisa menjadi salah satu alat transportasi, bagaimana film bisa merekam kejadian serta fenomena yang ada tanpa dibatasi oleh situasi-situasi tertentu.
 
Dalam merespon kegiatan yang di helat oleh BKNP PDI Perjuangan tentang lomba pembuatan video pahlawan desa, meskipun orang desa tidak banyak mendapatkan pendidikan tentang pembuatan video, Ryan sangat yakin akan keberhasilan orang desa dalam mengikuti kegiatan ini melihat perkembangan teknologi yang semakin cepat.
 
"Dengan adanya teknologi sekarang ya, perkembangan yang ada, seharusnya optimistis dengan apa yang mereka pikirkan dengan imajinasi-imajinasi-nya. Memang mungkin secara teknis bisa terbatas, tapi secara imajinasi, secara cerita mereka terus menggali itu bisa kita ketahui ada potensi," ucap-nya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021