London (ANTARA News) - Tidak hanya ibu baru yang mengalami sindrom baby blue. Ternyata, ayah sang bayi pun merasakan hal serupa. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa satu dari lima ayah baru itu terbukti mengalami depresi pasca persalinan.

Sindrom baby blue adalah perasaan sedih dan gundah, bahkan hingga depresi yang biasanya dialami oleh wanita setelah melahirkan bayi pertamanya. Namun penelitian mutakhir yang dilakukan sejumlah ilmuwan dari Medical Research Council di Inggris, mendapati bahwa ayah si bayi juga dapat terserang sindrom tersebut.

Penelitian dilakukan pada 87.000 keluarga sejak 1993 hingga 2007, yang teridentifikasi mengalami depresi ketika memiliki anak dan diberi obat anti-depresi, sebagaimana dikutip dari laman dailymail.co.uk.

Tahun pertama menjadi seorang ayah, adalah saat yang rawan. Tiga persen dari para responden itu terdiagnosis mengalami depresi. Dan angka depresi ini meningkat sepuluh persen saat anak mereka berumur empat tahun, kemudian menjadi 16 persen saat mereka berumur delapan tahun. Dan menjadi 21 persen ketika bocah-bocah berusia 12 tahun.

Penelitian yang dipimpin oleh Profesor Irwin Nazareth itu mengungkapkan bahwa depresi yang dialami sang ayah timbul akibat tekanan atas kelahiran bayi dan fakta bahwa kini mereka sekarang punya anak, sehingga rasa tanggungjawab semakin besar. Serta berkurangnya waktu istirahat di malam hari demi menjaga buah hati.

"Seharusnya ini meningkatkan kesadaran akan meningkatnya stres serta masalah yang berpotensi terjadi ke depannya, baik bagi ayah baru, maupun calon ayah," ujar Profesor Steve Field, dokter yang membawahi 44.000 dokter di Inggris.

"Studi ini seharusnya meningkatkan kualitas hidup ayah serta memastikan bahwa mereka akan menjalani sejumlah terapi jika diperlukan sedini mungkin."

Oleh karenanya, baik calon ibu maupunn calon ayah, keduanya harus siap baik dari segi medis maupun kejiwaan, terlebih menjelang dan pasca persalinan.
(m-ela/A024) 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010