Jakarta (ANTARA News) - Direktur Riset Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan bahwahasil pertemuan Indonesia dan Malaysia di Kinabalu, Malaysia, tidak memenuhi keingintahuan masyarakat terhadap kasus penangkapan petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Saya pikir, pertemuan bilateral ini bukan dalam kondisi normal di mana ada kekecewaan di akar rumput terkait dengan dengan penangkapan petugas KKP dan eksesnya di kedua belah pihak. Sangat disayangkan, masalah ini sama sekali tak diungkapkan yang membuat masyarakat menjadi kecewa," kata Yunarto Wijaya di Jakarta, Selasa.

Ia mengungkapkan, pertemuan tersebut seharusnya bisa mengklarifikasi kejadian tersebut. Terutama terkait dengan tempat kejadian penangkapan dan juga arogansi dalam penahanan petugas Indonesia oleh Malaysia.

"Indonesia maupun Malaysia seharusnya mengklarifikasi kejadian tersebut, bila ada yang bersalah, maka harus meminta maaf, saya kira masyarakat justru akan menghargai," katanya.

Ia menambahkan, hasil pertemuan Kinabalu justru menegaskan diplomasi yang mengambang. Menurut dia, dengan hasil tersebut, keinginan masyarakat mengenai kejelasan semakin menjauh. Padahal hal ini sebelumnya, menurut dia telah memicu sikap anti-Malaysia.

"Dilihat dari eksesnya yang mendorong sentimen nasionalisme dan anti-Malaysia. Di sisi lain, masyarakat Malaysia juga ikut tersulut karenanya, hasil ini akan mengecewakan masyarakat kedua belah pihak," katanya.

Sementara itu, dalam pertemuan di Kota Kinabalu, Malaysia, Senin, Indonesia dan Malaysia sepakat mempercepat penyelesaian perbatasan laut dan yang masih sengketa dan akan mengadakan empat pertemuan hingga Desember 2010.

"Kedua menteri luar negeri RI dan Malaysia akan bertemu lagi di sela-sela Sidang Umum PBB pada minggu ketiga September 2010. Selain itu telah dijadwalkan perundingan perbatasan tingkat teknis ke-16 dan 17 masing-masing pada 11-12 Oktober 2010 di Malaysia dan 23-24 November 2010 di Indonesia," kata Menlu Marty Natalegawa bersama mitranya Anifah Aman dalam jumpa pers bersama di Kota Kinabalu.

Kedua Menlu akan bertemu kembali pada pertemuan JCBC pada bulan Desember 2010.
(T.M041/S018/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010