Tantangan terbesar dari turnamen sepakbola terbesar pandemi ini adalah kekhawatiran cedera yang lebih besar dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya
Jakarta (ANTARA) - Satu per satu pemain timnas peserta Euro 2020 diserang cedera. Ada yang sangat berat, ada yang ringan-ringan saja. Ada yang mendapatkannya saat berlatih, ada yang memperolehnya setelah menjalani laga pemanasan menjelang turnamen itu. Ada yang kelanjutan dari masalah yang dihadapi pada level liga, ada yang baru-baru ini muncul.

Di antara pemain yang cedera yang membuat pusing pelatih-pelatih Euro 2020 adalah Trent Alexander-Arnold dan Bukayo Saka di Inggris, Kieran Tierney di Skotlandia, Kevin de Bruyne di Belgia, Matthijs de Ligt di Belanda, Dominik Szoboszlai di Hungaria, Stefano Sensi di Italia, Aaron Ramsey di Wales, dan banyak lagi.

Alexander-Arnold dan De Bruyne bahkan bisa divonis urung berlaga dalam turnamen edisi ke-60 yang digelar di sebelas kota di sebelas negara itu. Bahkan pemain-pemain seperti Harry Maguire dan Eden Hazard belum 100 persen bebas dari masalah kebugaran.

Euro 2020 sendiri terpaksa tak bisa menghadirkan para superstar seperti Virgil van Dijk dan Zlatan Ibrahimovic karena dicoret oleh pelatihnya setelah dirundung cedera tak berkesudahan.

Media sepakat bahwa tantangan terbesar dari turnamen sepakbola terbesar pandemi ini adalah kekhawatiran cedera yang lebih besar dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.

Kompetisii domestik dan kontinental yang sempat terhenti dan bahkan dihentikan sama sekali pada triwulan pertama 2020 gara-gara pandemi, sungguh telah merusak jadwal sepakbola Eropa dan dunia.

Jadwal-jadwal menjadi dipadatkan, dari biasanya satu kali dalam satu pekan menjadi tiga dalam sepekan. Bahkan, dalam kasus-kasus tertentu ada yang terpaksa memainkan tiga pertandingan karena selain harus bertanding memenuhi jadwal liga, juga mesti berkompetisi dalam ajang kontinental dan turnamen piala.

Itu belum termasuk jadwal yang mesti diubah karena lockdown atau pembatasan perjalanan di tempat stadion berada atau karena kasus infeksi virus yang membuat tim dikarantinakan. Sementara pelatih Inggris Gareth Southgate terpaksa memberi waktu agak panjang untuk bergabung dengan skuad kepada pemain-pemain asal Chelsea dan Manchester City yang baru saja bertanding dalam final Liga Champions.

Jadwal luar biasa padat itu merenggut korban yang tak tertutup kemungkinan berlanjut ke Euro 2020.

Ancaman cedera tak hanya menyerang tim-tim dengan liga kompetitif seperti Inggris, Spanyol, Italia, Jerman dan Prancis, tetapi juga semua tim mengingat format kompetisi liga di seluruh Eropa sama, memainkan jadwal liga dan sekaligus kompetisi piala dan kompetisi kontinental.

Baca juga: Belanda cemas De Ligt cedera sebelum dijajal Georgia
Baca juga: Cedera paksa Trent Alexander-Arnold absen bela Inggris di EURO 2020
Baca juga: Mancini masukkan Verratti dan Sensi yang cedera dalam skuad Italia


Selanjutnya: Para pemain mungking akan kelelahan

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021