Kami berharap petani terus memantau harga lada dunia, jadi kami anjurkan petani bijak karena apakah menjual dan menahan ladanya, karena harga produk pertanian memang fluktuatif
Belitung,Babel (ANTARA) - Sejumlah petani lada di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mulai memasuki musim panen pada awal Juni.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung Destika Efenly di Tanjung Pandan, Senin, mengatakan musim panen lada di daerah itu berlangsung mulai Juni hingga Agustus mendatang.

"Saat ini sudah memasuki musim panen secara merata di beberapa daerah yang menjadi sentra perkebunan lada Belitung," katanya.

Sedangkan untuk musim panen raya, kata dia, diprediksikan akan terjadi pada Juli hingga Agustus 2021.

Selama musim panen para petani diharapkan dapat memperhatikan pengolahan pasca-panen, terutama proses perendaman dan penjemuran, guna menjaga kualitas dan mutu lada yang dihasilkan tetap baik.

Baca juga: 4 perusahaan internasional digandeng guna ekspansi pasar ekspor lada

Petani diharapkan dapat melakukan perendaman lada pada air yang mengalir sehingga tidak tercemar dengan bakteri yang bisa menyebabkan kualitas dan mutu lada menurun.

"Ketika kualitas lada menurun maka sangat berpengaruh terhadap harga jual lada, kemudian ketika melakukan penjemuran kualitas tingkat kekeringannya juga harus diperhatikan," ujarnya.

Ia menyebutkan sekarang ini harga lada di daerah itu mencapai Rp71.000 per kilogram turun dari harga sebelumnya Rp72 ribu per kilogram, maka dari itu petani diharapkan dapat bijak dalam menjual hasil panen mereka.

Baca juga: Bangka Belitung ekspor lada putih 2.691,61 ton lebih

"Kami berharap petani terus memantau harga lada dunia, jadi kami anjurkan petani bijak karena apakah menjual dan menahan ladanya, karena harga produk pertanian memang fluktuatif," katanya.

Ia mengimbau agar petani tidak menggunakan hasil pendapatan panen mereka untuk sesuatu hal yang konsumtif, melainkan digunakan untuk hal yang produktif.

"Seperti melakukan pemupukan tanaman lada untuk produksi selanjutnya jangan sampai tanaman lada tidak dipupuk," ujarnya.

Baca juga: Kementan: Jual lada dalam kemasan agar harga lebih tinggi

Pewarta: Kasmono
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021