kami akan memilih lima peserta terbaik
Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta kembali menggelar agenda rutin tahunan yaitu kompetisi bahasa dan sastra Jawa yang dapat diikuti oleh pelajar maupun masyarakat umum dengan delapan kategori perlombaan.

“Agenda ini merupakan kegiatan rutin yang kami gelar tiap tahun. Tujuannya untuk pelestarian bahasa dan sastra lokal yang diharapkan mampu menghidupkan nilai-nilai kearifan lokal, tradisi dan kesadaran akan kekayaan budaya yang dimiliki,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetty Martanti di Yogyakarta, Selasa.

Sejumlah kategori perlombaan di antaranya adalah macapat, geguritan, alih aksara, dan basa cerkak yang hanya bisa diikuti oleh pelajar dari jenjang SD hingga SMA/SMK/MA serta sesorah untuk siswa SMP hingga SMA atau sederajat.

Sedangkan kategori yang bisa diikuti pelajar SMA/SMK/MA serta masyarakat umum adalah pranata adicara, serta alih manuskrip hingga stand up comedy dengan menggunakan bahasa Jawa terbuka untuk masyarakat umum.

Baca juga: Gandeng Balai Bahasa DIY, Bantul lestarikan sastra Indonesia-Jawa
Baca juga: Sastrawan: Sastra Jawa akan tetap bertahan di era milenial


Pelajar dan masyarakat yang berminat mengikuti perlombaan tersebut dapat mengirimkan file karya dalam bentuk file video ke panitia pada 19-30 Juli untuk kategori umum serta untuk kategori pelajar dapat dikirim pada 26 Juli-6 Agustus.

“Link pendaftaran akan kami umumkan mendekati hari pendaftaran melalui akun Instagram Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. Pelajar di sekolah di Kota Yogyakarta juga bisa mengikuti perlombaan melalui sekolah masing-masing,” katanya.

Panitia akan membagi perlombaan dalam dua tahap seleksi. Peserta yang lolos seleksi video akan melaju ke seleksi tahap kedua atau babak final yang akan dilakukan secara langsung.

“Rencananya, babak final akan dilakukan pada Agustus. Kami akan memilih lima peserta terbaik,” katanya.

Baca juga: Forum Sastra luncurkan antologi puisi Timur Jawa
Baca juga: DKJT nobatkan sastrawan muda pemenang Sayembara Sastra 2017


Selain hadiah berupa uang pembinaan, trofi dan sertifikat, pemenang terbaik pertama hingga ketiga akan mewakili Kota Yogyakarta untuk tampil dalam perlombaan yang sama di tingkat DIY, kecuali untuk kategori alih manuskrip yang hanya digelar hingga tingkat Kota Yogyakarta saja.

“Ketentuan teknis lomba dapat diunduh di website Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta,” katanya.

Sebelumnya, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta juga sudah menggelar kegiatan pembekalan bahasa dan sastra pada Maret yang diikuti oleh masyarakat umum dan pelajar.

Baca juga: Sultan berharap pembelajaran Bahasa Jawa dengan memanfaatkan ICT
Baca juga: Sultan buka Konggres Bahasa Jawa VI


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021