Saya percaya kalau ini bisa dikerjakan bersama-sama harusnya bisa selesai
Surabaya (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta warga Madura, Jawa Timur tidak takut tes COVID-19 karena sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus corona jenis baru itu, terutama di kawasan setempat.

"Jangan takut testing. Kalau nanti hasilnya positif bisa diisolasi. Jangan khawatir karena petugas siap membantu," ujarnya di sela meninjau pos penyekatan di pintu keluar Jembatan Suramadu di sisi Surabaya, Selasa.

Ia juga meminta warga tinggal di rumah dan selalu menggunakan masker guna menghindari dari penularan virus itu.

"Tahan dulu di rumah sampai dua pekan atau angkanya menurun. Kalau teman-teman di Bangkalan rajin pakai masker maka itu sangat bagus," ucap dia.

Baca juga: Kasus baru COVID-19 di Bangkalan capai 322 orang

Pada kesempatan tersebut, ia berterima kasih atas kekompakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang selalu berkoordinasi dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi serta Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron, termasuk tim satgas lainnya dalam penanganan dan pencegahan COVID-19.

"Saya percaya kalau ini bisa dikerjakan bersama-sama harusnya bisa selesai," katanya.

Terhadap rumah sakit di Bangkalan diharapkan tetap beroperasi, sedangkan agar tekanannya tidak besar maka disarankan warga terkonfirmasi COVID-19 dibawa ke Surabaya.

"Sudah dibantu Ibu Gubernur dan disiapkan rumah sakit di Surabaya yang kapasitasnya bagus dan cukup. Untuk tenaga kesehatan, perawat, obat-obatan, dan ventilator juga sudah ditambah. Harapannya, tekanan berkurang, lalu tenaga kesehatan tidak terlalu kerja keras," kata dia.

Sebelum ke Surabaya, Menkes Budi Gunadi bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito berkunjung ke Bangkalan, sekaligus melakukan koordinasi penanganan COVID-19 di Pendopo Agung Pemkab Bangkalan.

Dalam paparannya, Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron mengemukakan kasus baru COVID-19 di wilayah tersebut mencapai 322 kasus selama dua pekan terakhir, dengan jumlah tertinggi di Kecamatan Arosbaya, Klampis, Geger, dan Bangkalan.

"Data penderita COVID-19 ini mulai 10 April hingga 7 Juni 2021," kata Ra Latif, sapaan akrab Bupati Bangkalan itu.

Baca juga: Pemkot Surabaya bantah hanya wajibkan warga Bangkalan tes COVID-19
Baca juga: Bangkalan terima tambahan 10.000 alat tes cepat antigen
Baca juga: Penyekatan Jembatan Suramadu dilakukan di sisi Surabaya dan Bangkalan

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021