UMKM yang tidak merespons ini dan tetap menjalankan business as usual tentu akan terbebani fixed cost (dari biaya sewa) tapi pendapatannya tidak ada karena pengunjung dan mobilitas dibatasi
Jakarta (ANTARA) - BUMN penjaminan kredit PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) berbagi tips bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk bisa bertahan di tengah kondisi pandemi Covid-19 mulai dari memanfaatkan platform digital hingga terus memperluas koneksi.

Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Pemeringkatan UMKM, Konsultasi Manajemen (PUKM) Jamkrindo Ceriandri Widuri dalam konferensi pers virtual "UMKM Berdaya Saing Global Berkolaborasi Tingkatkan Pemulihan Ekonomi Nasional" di Jakarta, Rabu, mengatakan pelaku UMKM harus bisa kreatif memanfaatkan kondisi.

"Pandemi ini tidak hanya berdampak moneter tapi juga secara keseharian karena ada aktivitas yang dibatasi. Maka perlu ada kreativitas," katanya.

Ceriandri mengatakan UMKM yang tadinya berjualan di pasar, membuka toko, menyewa ruko atau outlet kini tak bisa lagi melakukan kegiatan secara fisik yang mempertemukan pembeli dan penjual.

"Bapak/ibu harus berinovasi dengan mendekati aspek digital marketing. UMKM yang tidak merespons ini dan tetap menjalankan business as usual tentu akan terbebani fixed cost (dari biaya sewa) tapi pendapatannya tidak ada karena pengunjung dan mobilitas dibatasi," katanya.

Ceriandri pun mendorong UMKM untuk memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produk mereka. Terlebih saat ini sudah banyak platform e-commerce tersedia.

Untuk menjaga kepercayaan pasar, UMKM juga perlu menjaga kualitas produk. Terlebih di pasar bebas seperti saat ini, dikhawatirkan banyak pelaku usaha lain yang mungkin memproduksi barang sejenis.

"Maka perlu diciptakan keunggulan kompetitif, keunggulan produk, kemudian dipromosikan," ujarnya.

Ceriandri juga mendorong UMKM untuk mencari agen yang bisa memasarkan produk. Dengan demikian, UMKM tersebut bisa fokus melakukan proses produksi dan menyuplai barang lebih luas lagi.

Hal lain yang tak kalah penting, lanjut dia, yaitu terus memperluas jaringan usaha. Pelaku UMKM perlu memperluas koneksinya ke banyak jaringan, termasuk komunitas pengusaha, pemerintah setempat hingga BUMN.

Menurut dia, luasnya koneksi yang dibangun akan memudahkan pelaku UMKM untuk memperluas usaha, mendapat akses pembinaan gratis, hingga peluang bisnis.

"Sinergi dengan banyak lembaga atau komunitas, asosiasi, dinas pemerintahan, atau BUMN akan membuat UMKM dapat informasi berharga yang bisa dimanfaatkan agar UMKM bisa berdaya saing," katanya.

Meski memiliki bisnis inti di bidang penjaminan kredit, Jamkrimdo berkomitmen untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya di tengah pandemi Covid-19.

"Jamkrindo memiliki komitmen tinggi untuk memacu UMKM naik kelas melalui berbagai upaya untuk mendorong dan meningkatkan kapabilitas kuat sebagai elemen penting dalam kebangkitan ekonomi nasional," kata Sekretaris Perusahaan Jamkrindo Abdul Bari dalam kesempatan yang sama.

Baca juga: Jamkrindo: Digitalisasi syarat pokok untuk berkembang di masa pandemi
Baca juga: Realisasi penjaminan PEN Jamkrindo capai Rp14,4 triliun
Baca juga: Jamkrindo: UMKM perdagangan dominasi penjaminan kredit


 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021