Jakarta (ANTARA) - Saham-saham Hong Kong membukukan penurunan mingguan kedua berturut-turut pada hari Jumat, bahkan ketika pasar ditutup lebih tinggi untuk hari itu, sejalan dengan bursa di kawasan Asia yang lebih luas karena kekhawatiran inflasi mereda.

Pada penutupan perdagangan, Indeks Hang Seng naik 103,25 poin atau 0,36 persen ke level 28.842.13. Indeks Hang Seng China Enterprises (HSCE) naik 0,32 persen menjadi 10.750,95.

Sub-indeks energi Hang Seng naik 2 persen, sementara sektor TI naik 0,21 persen dan sektor keuangan berakhir 0,07 persen lebih tinggi.

Baca juga: Saham Hong Kong turun karena AS buat UU melawan teknologi China

Yang menguat tertinggi di Hang Seng adalah Xinyi Solar Holdings Ltd yang naik 6,81 persen, sedangkan pecundang terbesar adalah Sino Biopharmaceutical Ltd yang turun 2,01 persen.

Untuk minggu ini, indeks Hang Seng tergelincir 0,3 persen, sementara HSCE turun 0,5 persen.

Pinjaman bank baru China secara tak terduga naik di bulan Mei dari bulan sebelumnya tetapi pertumbuhan kredit yang lebih luas terus melambat, karena bank sentral berusaha menahan kenaikan utang di negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Pejabat tinggi perdagangan Pemerintahan Biden mengatakan kepada mitranya dari China, Washington prihatin dengan kebijakan industri Beijing, Departemen Perdagangan mengatakan pada hari Kamis, yang merupakan pernyataan tingkat tinggi terbaru antara kedua negara tersebut yang berselisih soal ketidaksepakatan.

Baca juga: Saham China ditutup jatuh, tertekan saham keuangan dan minuman keras

Di seluruh wilayah, indeks saham MSCI Asia kecuali Jepang menguat 0,34 persen, sementara Indeks Nikkei Jepang ditutup turun 0,03 persen.

Yuan dikutip pada 6,389 per dolar AS pada pukul 08:22 GMT, 0,06 persen lebih kuat dari penutupan sebelumnya di 6,3928.

Pada penutupan, saham-A China diperdagangkan dengan premium 38,69 persen di atas saham-H yang terdaftar di Hong Kong.

Baca juga: Saham Eropa naik 6 hari beruntun, terkerek saham tambang dan travel

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021