Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyebutkan badan usaha milik negara (BUMN) akan dijadikan  "bapak angkat" untuk 17 cabang olahraga pilihan.

"Jadi, masing-masing BUMN itu menjadi bapak angkat dari cabor (cabang olahraga) itu masing-masing," kata Zainudin dalam konferensi virtual, Jumat malam.

Konferensi pers yang digelar dari Yogyakarta itu dalam rangka sosialisasi Instruksi Presiden Nomor 3/2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.

"Kita sekarang ini akan jalan bareng antara Inpres dan mudah-mudahan segera terbit Perpres tentang Grand Desain Olahraga," kata dia.

Zainudin menjelaskan bahwa dalam grand desain olahraga itu hanya ada 14 cabang olahraga unggulan, kemudian tiga cabang olahraga yang digemari masyarakat

"Saya beri contoh, bulu tangkis itu masuk di 14 cabor unggulan, kemudian angkat besi, panahan, menembak, dan sebagainya karena sasaran kita olimpiade," kata dia.

Baca juga: Menpora ajak masyarakat tetap percaya kepada masa depan sepak bola

Meski demikian, kata dia, ada tiga cabang olahraga yang memang secara pencapaian prestasi masih harus bekerja lebih keras, tetapi masyarakat sangat meminatinya, yakni sepak bola, basket, dan voli.

"Jadi, ada 17 cabor kami sudah bicara Kementerian BUMN, kita juga akan menjalin kerja sama," kata Zainudin.

Dalam Inpres Sepak Bola, dia menjelaskan bahwa salah satu tugas kementerian yang dipimpinnya adalah mengoordinasikan dengan semua stakeholder, termasuk kementerian dan lembaga.

"Kami sudah membuat MoU yang sekarang sedang disiapkan PKS (perjanjian kerja sama) antara saya dan Mendikbud dan Ristek. Sudah buat itu," kata dia.

Selain itu, kata dia, Kemenpora juga sedang mempersiapkan kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri, dan dengan kementerian-kementerian lainnya.

"Jadi, secara teknisnya akan dijalankan oleh federasi. Tetapi, dukungan dan untuk membuat supaya maksimal dari kelembagaan dan kementerian yang ada, itu menjadi tugas kami," pungkas dia.

Baca juga: Menpora dukung Ekspedisi JKW Nusantara

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021