Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina menyatakan setelah restrukturisasi BRI - yang juga terkait dengan BRI Agroniaga yang akan menjadi bank digital bagi Himpunan Bank MIlik Negara (Himbara) - maka UMKM harus tetap jadi prioritas.

"Setelah restrukturisasi yang dilakukan BRI ini, para pelaku UMKM tetap diberikan prioritas sehingga nasabah BRI di segmen ini tetap dominan," kata Nevi Zuairina dalam rilis di Jakarta, Sabtu.

Menurut Nevi, BRI sangat spesial di perbankan Indonesia karena selain paling merata menjangkau seluruh rakyat Indonesia.  Selain itu, lanjut dia, BRI juga memiliki nasabah yang pro kerakyatan, berupa para pelaku UMKM yang juga ada di setiap daerah.

"Saya apresiasi BRI menjalankan restrukturisasi sesuai dengan regulasi perpanjangan masa program restrukturisasi hingga tahun depan dengan risiko atas kredit yang disalurkan akibat pandemi COVID-19. Saya berharap tekanan rasio Loan At Risk (LAR) yang juga meningkat dapat diatasi BRI," ucapnya.

Baca juga: BRI: 30 juta UMKM belum tersentuh bantuan pembiayaan formal

Berdasarkan informasi yang diterima, kata dia, 87 persen restrukturisasi kredit BRI di segmen mikro dan kecil, sebanyak 44 persen pelaku usaha mikro mendapat keringanan pembayaran pinjaman dan 43 persen pelaku usaha kecil meraih hal serupa.

Berkaitan dengan BRI Agroniaga yang akan menjadi Bank Digital bagi Himbara, Nevi sangat berharap jangkauan kerja sama dengan fintech dan pekerja sektor UMKM semakin meluas.

"BRI Agro perlu mendidik para pelaku UMKM agar pengelolaan bisnis mereka memiliki fitur lengkap, yang bukan hanya aplikasi kasir, tetapi ada juga pengelolaan inventori, pelanggan, akutansi, analisa bisnis, dan pesanan online, sehingga para pelaku usaha UMKM langsung bersiap diri menghadapi era serba digital pascapandemi," ujarnya.

Baca juga: Komisi VI DPR dorong lahirnya Bank Digital andalan pelat merah

Baca juga: Dirut BRI buka peluang jadikan BRI Agro sebagai bank digital

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021