Klaten (ANTARA News) - Museum tani dan kampung wisata pertanian diresmikan oleh Bupati Klaten, Sunarna, di Dukuh Selorejo, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Kamis.

Museum yang diprakarsai oleh akademisi Universitas Gadjah Mada yang juga penduduk asli Dukuh Selorejo, Suratman, tersebut memiliki berbagai koleksi seperti foto, alat, dan contoh tanah pertanian dari dalam dan luar negeri.

Suratman mengatakan pendirian museum tersebut dilakukan untuk melestarikan pertanian di Klaten dan Nusantara melalui fungsinya sebagai pusat informasi tentang dunia pertanian.

"Indonesia pernah sangat berjaya di bidang agraris dan kami ingin memulai mengembalikan kejayaan melalui kesadaran masyarakat untuk mencintai dunia ini dari masyarakat desa Krakitan ini," katanya.

Pendirian museum tani tersebut, kata Suratman, telah digagas sejak 2002 lalu bersama orangtuanya dan beberapa tetangga di dukuh tempat tinggalnya.

Selain memiliki koleksi alat-alat dan foto-foto pertanian, museum yang didirikan di atas lahan seluas dua hektar tersebut juga memiliki diorama kegiatan pertanian dari berbagai daerah serta perpustakaan.

"Koleksi yang ada di museum sebagian besar saya dapatkan dari perjalanan dari berbagai daerah," katanya.

Ia menambahkan, didirikannya museum tani di dukuh Selorejo juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar yang sebagian besar juga berprofesi sebagai petani.

"Dengan adanya museum ini, kami berharap pemuda pemudi di desa ini juga semakin mencintai dunia tani dengan cara melestarikan kawasan ini sebagai desa kunjungan wisata pertanian," katanya.

Selain museum, dukuh Selorejo juga tengah dikembangkan sebagai desa kunjung wisata dimana wisatawan dapat memraktekkan langkah-langkah bercocok tanam dan berkeliling desa dengan bendi dan sepeda.

Usai meresmikan museum dan desa wisata, Bupati Sunarna mengatakan dirinya menyambut baik pendirian museum tani yang akan menguatkan eksistensi Kabupaten Klaten sebagai daerah agraris di Indonesia.(*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010