Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh melepas keberangkatan tim robot Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS ke kontes robot internasional ABU Asia Pacific Robot Contest (ABU-ROBOCON) 2010 pada 20-21 September 2010 di Kairo, Mesir.

"Keikutsertaan Indonesia pada kontes robot dunia ini adalah untuk kesembilan kalinya. Tim Indonesia yang diwakili oleh tim PENS ITS, pernah menjadi juara pertama di Fukushima, Jepang pada 2000. Targetnya adalah juara karena mereka pernah jadi juara," kata Mendiknas kepada pers di Jakarta, Jumat.

Mendampingi Mendiknas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Djoko Santoso dan Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Ditjen Dikti Kemdiknas Suryo Hapsoro Tri Utomo.

Tim robot bernama Mio rEi beranggotakan Bayu Sandi Martha, Muh.Ali Anang Lubis, Rahardhita Widyatra Sudibyo, Zainul Arifin, Putus Dadar Gumilang, dan Adityo Sarjono. Mereka mewakili Indonesia setelah menjadi juara pada ajang Kontes Robot Indonesia (KRI) 2010 pada Juni 2010 di Universitas Muhammadiyah Malang. Pada ajang itu, Mio-rEi juga dinobatkan sebagai robot dengan strategi terbaik.

Tim Indonesia akan berkompetisi dengan 16 negara peserta dan 17 tim. Tuan rumah Mesir menyertakan dua tim. Saingan terberat yang dihadapi adalah China, Vietnam, Malaysia, dan Jepang. "Saingan terberat terutama China dan Vietnam karena memiliki tingkat kecepatan yang hampir sama, sehingga persaingannya nanti akan ketat sekali," kata Direktur PENS ITS Dadet Pramadihanto.

Dadet menyampaikan, dalam lomba robot berkompetisi menyusun bangunan piramida yang terdiri atas tiga bagian. Tim Mio rEi mengalami peningkatan kecepatan menyusun piramida sejak menjuarai KRI 2010.

Dijelaskannya, penyusunan piramida khufu yang dilakukan oleh robot manual mengalami peningkatan dari 50 detik menjadi 35 detik, sedangkan pada saat menyusun piramida khafraa, yang dioperasikan oleh dua robot otomatis yang bekerja secara sinkron mengalami peningkatan dari 15 detik menjadi 7,5 detik.

Kemudian, kata dia, penyusunan piramida terakhir mankaura meningkat dari enam detik menjadi empat detik. "Di sisi stabilitas juga meningkat. Tingkat efektivitasnya mencapai 90 persen," ujarnya.

Keberangkatan tim didampingi oleh dosen pembimbing dan empat observer dari PENS ITS dan Ditjen Pendidikan Tinggi.(*)
(T.Z003/R009)


Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010