Solo (ANTARA News) - Sina Karyadi meragukan informasi dari media yang menyebutkan anaknya, Yuki Wantoro (40) alias Deni alias Rojak, tewas dalam penggrebekan oleh aparat di Tanjung Balai, Medan, akibat terlibat perampokan Bank CIMB Niaga Medan beberapa waktu lalu.

"Anak saya Yuki Wantoro itu mempunyai ciri-ciri, badannya kurus, tinggi badannya sekitar 160 cm dan umurnya 20 tahun, dan tidak berusia 40 tahun seperti yang diberitakan di koran," kata Sina Karyadi di rumahnya Tempen, Joyosuran RT04/II Pasar Kliwon Solo, Selasa.

Sampai saat ini pihaknya juga belum mendapat keterangan secara resmi dari kepolisian mengenai kondisi anaknya yang meninggal akibat terlibat dalam kasus perampokan tersebut.

"Tadi memang ada petugas kepolisian dari Polsekta Pasar Kliwon ke rumah menanyakan tentang Yuki, tetapi tidak memberikan keterangan secara resmi mengenai meninggalnya anak saya tersebut," katanya.

"Kalau itu benar anak saya, kami sekeluarga pasrah saja," kata Sina sambil menambahkan pihaknya mendengar kabar ini baru sekitar pukul 08.00 WIB, Selasa (21/9).

Menyinggung keseharian Yuki yang tinggal di perkampungan padat penduduk di daerah Tempen, Joyosuran RT04/II Pasar Kliwon Solo, ia mengatakan bahwa anaknya kesehariannya jarang berada di rumah dan hanya pulang dua atau tiga hari sekali untuk ganti pakaian dan setelah itu pergi lagi.

Mengenai teman dekat Yuki, Sina mengatakan tidak mengerti. "Saya hanya tahu bahwa Yuki itu semua bekerja di pasar besi rosok dan terus ke Jakarta. Katanya mau cari kerja yang lebih baik lagi," katanya.

Berdasarkan keterangannya, Yuki pergi ke Jakarta diajak oleh orang Padang yang tanpa disebutkan namanya. Untuk keberangkatannya dari Solo menuju Jakarta naik kereta api dan nantinya dijemput di stasiun kereta api.

"Saya ketemu Yuki terakhir sebelum Lebaran, kira-kira Lebaran kurang lima hari, dan terus mendapat kabar ini," kata Sina sambil menambahkan bahwa istrinya Ngatini sekarang ini kondisinya juga sedang sakit.

Disinggung mengenai Yuki juga terkait teroris Aceh, Sina mengatakan pihaknya tidak mengerti masalah tersebut. "Saya juga tidak mengerti teman bermain keseharian Yuki," katanya.
(J005/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010