Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 14 platform digital ekspor menginisiasi berdirinya sebuah wadah komunikasi bersama yang bernama Asosiasi Platform Digital Ekspor Indonesia (APDEI) sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan ekspor Indonesia.

Ketua Umum APDEI Hadi Lee mengatakan, wadah tersebut dibentuk berdasarkan semangat bersama mendorong ekspor secara lebih massif melalui platform digital melalui tiga pilar utama yaitu regulasi, digitalisasi dan kolaborasi.

"Ketiga pilar tersebut dijalankan bersama melalui gerakan #PDEkspor, yang juga merupakan akronim dari nama asosiasi. Hastag ini mengkampanyekan kebanggaan terhadap buatan Indonesia ke pasar global, PeDe atau percaya diri bahwa produk dan jasa Indonesia mampu bersaing di luar negeri melalui platform digital," ujar Hadi dalam pernyataan di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Tingkatkan UKM ekspor, Kemendag gandeng platform digital Indonesia

Semangat tersebut, lanjut Hadi, didorong oleh kondisi persaingan di pasar global yang telah memasuki era baru khususnya kondisi dunia yang saat ini masih dilanda pandemi COVID-19.

Menurutnya, kondisi pandemi telah mengubah hampir seluruh lini kehidupan masyarakat termasuk melalui digitalisasi yang telah meredifinasi cara perdagangan di dunia global dan telah menjadi “new normal”.

Oleh karena itu, asosiasi meyakini bahwa perlu sinergitas di dalam ekosistem ekspor tersebut antara lain melalui regulasi, yaitu dengan mendorong pemerintah untuk mengeluarkan regulasi dan/atau melakukan deregulasi terhadap segala peraturan dalam rangka transformasi cara ekspor melalui platform digital termasuk pengawasan lebih ketat di sisi impor.

"Kemudian mempercepat terjadinya digitalisasi terhadap semua aspek perekonomian di Indonesia khususnya yang berorientasi ekspor melalui standar digital nasional yang diakui secara global," kata Hadi.

Baca juga: Dorong 500.000 eksportir,pelaku usaha diminta manfaatkan digitalisasi

Menurut Hadi, APDEI akan bersinergi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya yang tengah mendorong pelaku usaha untuk menjadi pelaku digital di pasar e-commerce lokal dengan memberikan standar, edukasi dan pelatihan kepada para pelaku digital tersebut agar berorientasi ekspor.

"Dengan memanfaatkan perkembangan digital melalui platform, APDEI atau #PDEkspor diinisiasi oleh 14 platform digital ekspor Indonesia," ujarnya.

CEO dari PT. Solusi Ekosistem Global (IDNStore) itu menambahkan, kepengurusan APDEI lainnya diisi oleh perwakilan dari Madeinindonesia.com, IndonesiaDirect.org, Blibli.com, Goorita.com dan Andalin.com.

Kepengurusan juga diperkuat oleh bidang-bidang yang akan menggelorakan kampanye #PDEkspor dengan dukungan BukaLapak, GETI Incubator, Kadin D-Commerce, Aspenku.com, IndonesiaInYourHand.com, GoPlay dan juga beberapa platform digital lainnya.

"Tidak terbatas pada perusahaan platform digital besar. Asosiasi ini juga merangkul influencer platform digital berbasis social media yang juga mengkampanyekan ekspor dalam rangka memberikan edukasi dan penyemangat ekspor secara lebih luas," kata Hadi.

Lebih lanjut Hadi menambahkan, melalui platform digital dengan kampanye #PDEkspor akan menaikkan kelas pelaku usaha yang dari pelaku digital di pasar lokal menjadi pelaku ekspor dengan target 3 juta pelaku ekspor yang merupakan 10 persen dari target digitalisasi pemerintah untuk pelaku UKM Indonesia yang tergabung di ekosistem digital.

Hadi menilai, dengan adanya asosiasi tersebut berarti telah tercipta pula sebuah kolaborasi yang nantinya dapat menurunkan biaya logistik ke pasar global sebesar 40-60 persen melalui kolaborasi seluruh platform digital.

"Bagi kami ini bukanlah sebuah asosiasi atau sebuah wadah komunikasi saja. Akan tetapi jauh lebih besar daripada itu, kami menganggap #PDEkspor sebagai gerakan global produk bangga buatan Indonesia melalui ekspor platform digital," ujar Hadi.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021