Jakarta, Indonesia, 22 September 2010 (ANTARA) - IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, dan PT. Bank Internasional Indonesia (BII) menandatangani perjanjian kerjasama guna meningkatkan kualitas produk dan layanan bagi wanita pengusaha, sehingga memudahkan mereka untuk mendapatkan pembiayaan bagi usaha mereka.

Dalam perjanjian kerjasama ini, IFC akan memberikan pendampingan teknis kepada BII, yang berkomitmen untuk menjadi bank pilihan bagi para wanita pengusaha di Indonesia. Melalui inisiatif ini, IFC akan membantu memperluas jangkauan layanan bank bagi pengusaha kecil dan menengah serta wanita pengusaha.

"Kami menyambut baik kemitraan dan dukungan IFC terhadap pengembangan usaha kami di segmen usaha kecil dan menengah (UKM) dan komersial, IFC dapat membantu kami dalam mengembangkan produk bagi usaha kecil dan menengah (UKM) dan wanita usaha di Indonesia," ungkapan Ridha Wirakusumah, Presiden Direktur Bank Internasional Indonesia. "Segmen UKM dan komersial merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dan kami berharap kemitraan ini dapat memperkuat kontribusi kami di sektor ini. Berdasarkan data bulan juni 2010, segmen UKM/Komersial memberikan kontribusi sebesar 37% dari total jumlah pinjaman yang kami salurkan dan segmen tersebut tetap menjadi salah satu fokus bisnis kami di tahun-tahun mendatang," ia menambahkan.

"Wanita merupakan peluang pasar yang sangat potensial bagi bank komersial karena saat ini wanita belum sepenuhnya terlayani oleh sector keuangan, terutama di negara-negara berkembang," ungkap Dorothy Berry, IFC Vice President for Human Resources and Communications. "IFC merasa senang dapat bermitra dengan PT Bank Internasional Indonesia guna meningkatkan akses terhadap pembiayaan bagi para wanita untuk mengembangkan usaha mereka."

Wanita pengusaha di Indonesia saat ini menghadapi sejumlah tantangan yang berkaitan dengan ukuran dan lokasi usaha. Lebih dari 90 persen wanita yang memiliki usaha kecil dan menengah menggunakan tabungan pribadi mereka untuk mendirikan usaha mereka. Sebagian besar usaha tersebut juga berlokasi di luar Jakarta, dan mendapat bulanan dari 82 persen usaha kecil dan menengah yang dimiliki atau dikelola oleh wanita adalah kurang dari $5,000.

BII adalah salah satu klien IFC dan merupakan bank komersial swasta terbesar kelima di Indonesia. Bank Internasional Indonesia saat ini memiliki 286 kantor cabang, 876 anjungan tunai mandiri, dan 15 mesin setoran tunai di seluruh Indonesia.

IFC selama ini telah menjadi salah satu institusi terdepan yang memberikan investasi dan pendampingan teknis guna meningkatkan akses terhadap pembiayaan bagi para wanita pengusaha dan mengurangi hambatan yang berkaitan dengan gender dan iklim usaha. IFC juga membantu meningkatkan akses terhadap pembiayaan bagi usaha kecil dan menengah dari negara-negara berkembang dengan memberikan investasi dalam bentuk equity, pinjaman dan mezzanine finance bagi institusi keuangan yang berfokus pada usaha kecil dan menengah. IFC juga membantu meningkatkan kapasitas institusi keuangan dan meningkatkan pemahaman mengenai prakte-praktek terpuji bagi usaha kecil dan menengah.

Tentang IFC
IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, merupakan institusi pembangunan global terbesar yang berfokus pada pengembangan sektor swasta di negara-negara berkembang. Kami menciptakan kesempatan bagi masyarakat untuk keluar dari kemiskinan serta meningkatkan taraf hidup mereka. Kami melakukannya dengan cara memberikan pembiayaan guna membantu pengusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan jasa pelayanan yang penting, memobilisasi modal dari para pihak lain, serta memberikan pendampingan teknis untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan. Di tahun fiskal 2010, kami berhasil mencatat rekor dengan total nilai investasi baru sebesar US$18 Miliar di saat kondisi perkonomian dunia yang tidak menentu. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.ifc.org.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi:
IFC:
Novita Wund
Phone: (62) 8118400438
E-mail:NWund@ifc.org

Pewarta:
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010