Temanggung (ANTARA News) - Festival permainan tradisional tingkat Jawa Tengah digelar di Kabupaten Temanggung, Kamis, sebagai upaya untuk memperkuat kembali nilai-nilai sejarah dan tradisi yang mulai luntur.

Seorang juri dalam perlombaan tersebut Didik Nurcahyo mengatakan, penyelenggaraan festival ini merupakan upaya pemerintah memperkuat nilai-nilai sejarah dan tradisi yang makin tergerus oleh kemajuan teknologi.

Festival permainan tradisional tingkat Jateng diikuti enam kelompok dari perwakilan eks keresidenan antara lain menampilkan permainan egrang dari Salatiga, betengan dari Jepara, midhiwut dari Sukoharjo, dan dutdutkeradut dari Brebes.

Didik mengatakan, munculnya peradaban baru yang serba elektrik dengan memanfaatkan teknologi informasi membuat permainan tradisional semakin terpinggirkan.

Kegiatan ini diharapkan memopulerkan kembali permaian tradisional daerah yang telah usang dan tidak dikenal lagi oleh kebanyakan warga.

"Saat ini teknologi informasi telah berkembang pesat. Untuk mengimbanginya perlu memopulerkan permainan tradisional melalui media elektronik, misalnya membuat game egrang, game dolanan atau merancang website khusus untuk itu," kata Didik yang juga Kabid Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Temanggung ini.

Festival yang digelar di halaman Wisma Sumodilogo, Kranggan, Temanggung tersebut menarik perhatian ratusan anak untuk menontonnya karena mereka penasaran dan selama ini hanya mendengar cerita permainan tradisional itu dari orang tuanya.

Seorang penonton Andika Hermawan (10) mengaku asing dengan beberapa permainan yang dipentaskan. Dia baru pertama melihat permaian yang unik tersebut.

"Saya tidak tahu permainan itu karena tidak pernah melihat sebelumnya," katanya saat melihat permainan betengan.

Hal yang sama dikatakan siswa SMP Kranggan Lissandra (14) yang belum pernah melihat permainan tersebut, apalagi memainkannya. Dia hanya sempat mendengarkan cerita mengenai permainan tersebut dari ibunya.

"Saya hanya dikasih tahu ibu, waktu kecil sering bermain seperti itu. Yang saya tahu cuma permainan egrang, yang lainnya tidak tahu," katanya.(*)

(U.H018/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010