Jakarta (ANTARA) - Baik Swedia maupun Slovakia akan memasuki stadion Gazprom Arena di St Petersburg Jumat malam pukul 20.00 WIB nanti guna menjalani pertandingan kedua Grup E dengan bekal kepercayaan diri tinggi setelah mengesankan dalam pertandingan pertama mereka masing-masing.

Swedia menahan gempuran Spanyol di Seville sehingga memetik satu poin dari seri 0-0, sedangkan Slovakia menang mengejutkan 2-1 melawan Polandia.

Ini pertemuan kedua Slovakia dan Swedia sejak seri pada 2018 dan pertandingan nanti akan sama ketatnya. Tetapi kemenangan akan langsung melontarkan ke 16 Besar bagi Slovakia dan menapakkan satu kakin pada fase gugur Euro 2020 bagi Swedia.

Baca juga: Satu poin bagi Swedia lebih penting dibanding statistik lawan Spanyol

Kefleksibelan taktis menjadi ciri kualitas tim Janne Andersson yang memaksa Spanyol hanya memetik satu poin dan kefleksibelan ini pula yang akan menjadi kunci Swedia dalam menghadapi tim yang lebih lemah dibandingkan lawannya terdahulu.

Slovakia yang menang mengejutkan di antaranya karena gol bunuh diri Wojciech Szczesny dan satu gol setelah Polandia kehilangan satu pemain akibat terkena kartu merah, sepertinya akan sulit mengulang memetik poin penuh dari tim seberpengalaman Swedia, apalagi Slovakia tak pernah mengalahkan Swedia.

Janne Andersson lebih percaya diri karena yakin Slovakia tak akan semenekan Spanyol, sebaliknya Swedia berkesempatan untuk menampilkan wajah baru yang menyerang. Tetapi pelatih Slovakia Stefan Tarkovic sudah memperkirakan hal ini dari tim yang disebutnya memiliki kualitas lebih hebat dari Polandia yang mereka kalahkan.

Melawan Spanyol, Swedia hanya 15 persen mengusai bola, hanya 161 umpan, sebaliknya Spanyol 917 umpan. Swedia memarkir hampir semua pemainnya di belakang, tetapi melakukan hal semacam itu selama 90 menit adalah juga bukti ketangguhan tim ini, apalagi kala menghadapi tim seofensif Spanyol.

Namun Swedia tak akan mengadopsi pola bermain sederhana seperti itu saat melawan Slovakia. Ironisnya Slovakia malah cenderung mengadopsi cara Swedia saat melawan Spanyol itu untuk menjinakkan Swedia.

"Slovakia berbeda mainnya (dibandingkan Spanyol)," kata gelandang Swedia Kristoffer Olsson seperti dikutip AP," itu artinya kami punya rencana bermain berbeda yang berarti kami bakal menata ulang strategi kami."

Baca juga: Matikan pergerakan Lewandowski jadi kunci kemenangan Slovakia

Oleh karena itu, pada pertandingan keempat Euro 2020 yang diadakan di St Petersburg ini, Swedia yang akan balik mengurung Slovakia.

Slovakia juga kemungkinan akan jauh lebih sulit mendapatkan poin dari Swedia. Tetapi Slovakia memiliki senjata lain pada diri Marek Hamsik yang hafal gaya bermain Swedia berkat bermain untuk klub Swedia, IFJ Gothenburg sejak Maret lalu, setelah lama bersama Napoli dan kemudian Dalian di China.

"Liga Swedia itu penuh dengan pertarungan, sangat mengandalkan fisik, sangat penuntut dan berbeda jauh sekali dengan pengalaman dalam karir saya sejauh ini," kata Hamsik.

Dan timnas Swedia adalah reflikasi atmosfer Liga Swedia itu. Oleh karena itu, visi Hamsik tentang Swedia menjadi sangat penting di sini. Apalagi sekalipun sudah berusia 33 tahun, kualitas Hamsik masih di atas kebanyakan pemain Slovakia, dalam hal sentuhan, kepekaan dan membawa waktu kapan menyalurkan bola.

Kalau dalam tim Slovakia seorang pemain seperti Hamsik begitu instrumental, tidak demikian dengan Swedia karena tim ini memiliki skuad yang diisi pemain dengan kulitas lebih merata. Dan mereka tengah tersemangati oleh masuknya lagi pemain sayap Dejan Kulusevksi untuk memperkaya opsi serang mereka.

Swedia memiliki alasan optimistis bisa merebut poin penuh, tetapi pola permainan Swedia saat menghadapi Spanyol yang akan diadopsi Slovakia, bisa memupus impian tiga poin itu.

Baca juga: Robin Olsen paksa Spanyol telan hasil nirgol kontra Swedia

Susunan sebelas pemain pertama

Swedia:
Robin Olsen; bek kanan Emil Krafth, Victor Lindelof, Marcus Danielson, bek kiri Ludwig Augustinsson; Sebastian Larsson, Kristoffer Olsson, Albin Ekdal, Emil Forsberg; Marcus Berg, Alexander Isak

Slovakia: Martin Dubravka; bek kanan Peter Pekarik, Milan Skriniar, Lubomir Satka, bek kiri Tomas Hubocan; Juraj Kucka, Jakub Hromada; Lukas Haraslin, Marek Hamsik, Robert Mak; Ondrej Duda

Skenario pertandingan

Swedia terkatrol semangatnya oleh kabar masuknya lagi Dejan Kulusevski dan Mattias Svanberg setelah selesai menjalani isolasi COVID-19. Sayang, bek kanan Mikael Lustig yang cedera saat melawan Spanyol bakal absen melawan Slovakia.

Swedia akan kembali memasang formasi 4-4-2 yang tetap solid dan disiplin, namun kali ini lebih berani menyerang karena lawan tidak sekuat Spanyol. Kiper Robin Olsen kembali membuat pertahanan inti berbentuk segitiga terbalik bersama duo bek tengah Victor Lindelof dan Marcus Danielson.

Emil Krafth akan mengisi tempat Listig di sayap kanan pertahanan, sedangkan bek kiri Ludwig Augustinsson menempati sisi berseberangan dengan Krafth di kiri. Sementara tugas menguasai sentral lapangan menjadi urusan Albin Ekdal yang khususnya mematikan sejak dini gerakan kapten Marek Hamsik yang menjadi otak serangan Slovakia. Ekdal akan dibantu Kristoffer Olsson yang juga kerap meluncur ke depan membantu serangan.

Gelandang veteran Sebastian Larsson dan Emil Forsberg ditugaskan menutup sisi sayap sekaligus menciptakan peluang bagi duet serangan Alexander Isak dan Marcus Berg.

Baca juga: Swedia hantam Armenia 3-1 dalam pemanasan terakhir jelang Euro

Sebaliknya, manajer Slovakia Stefan Tarkovic mendapatkan skuad yang sepenuhnya bugar. Dia mungkin mengadopsi pola 4-2-3-1 dengan pemain Newcastle United Martin Dubravka tetap menjaga gawang Slovakia.

Lubomir Satka dan Milan Skriniar yang membuat frustrasi Polandia dalam laga pertama kembali berduet di depan Dubravka. Mengapit mereka, ada dua bek sayap Peter Pekarik dan Tomas Hubocan. Namun berbeda dengan kebanyakan tim, kedua bek sayap ini kemungkinan murni membantu dua bek tengah dalam menahan gempuran Swedia, tidak terlalu menekan lawan dari sayap.

Jakub Hromada yang bermain menawan saat membendung ofensif Polandia dari tengah lapangan, kali ini dipercaya menjadi starter untuk berduet dengan gelandang berpengalaman Juraj Kucka di sentral lapangan sebagai poros untuk baik serangan maupun pertahanan.

Tugas merancang serangan menjadi tanggung jawab gelandang veteran sekaligus kapten tim, Marek Hamsik. Dia akan bermitra dengan Lukas Haraslin dan Robert Mak yang tampil mengesankan saat melawan Polandia. Mereka akan menyokong Ondrej Duda yang dipasang sebagai striker tunggal.

Baca juga: Slovakia atasi Polandia 2-1 diwarnai kartu merah dan gol bunuh diri

Statistik penting kedua tim

Slovakia menang 2-1 atas Polandia pada pertandingan pertama, Swedia menahan seri Spanyol 0-0 pada laga pertama.

Swedia mempertahankan clean sheet dalam 5 dari tujuh laga putaran final Euro terakhir. Swedia juga rata-rata menciptakan 2,5 gol dalam lima dari 6 pertemuan terakhir dengan Slovakia dalam semua kompetisi.

Swedia tidak terkalahkan dalam 7 pertandingan terakhirnya dalam putaran Euro, dan tak terkalahkan dalam 6 pertandingan terakhir melawan Slovakia dalam semua kompetisi, termasuk menang 6-0 pada 2017.

Kedua tim tak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhirnya. Slovakia menang dua kali, Swedia menang empat kali.

Baca juga: Pemain Swedia dukung Berg setelah dilecehkan di media sosial
 

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021