New York (ANTARA News) - Komisi bersama Indonesia dan Amerika Serikat yang ditandatangani di Washington DC, merupakan upaya kedua negara untuk menyemangati prinsip kesetaraan dan kemitraan yang lebih strategis, kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

"Dengan adanya komisi bersama tersebut maka kedua negara mencapai suatu kemajuan penting atas dasar prinsip kesetaraan," kata Menlu Marty, di New York, Amerika Serikat, Kamis atau Jumat waktu Indonesia.

Hal tersebut dikatakan saat konferensi pers yang dipimpin oleh Wapres Boediono yang juga diikuti Kepala BKPM Gita Wirjawan, Ketua Unit Kerja bidang Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto serta Dubes RI untuk AS Dino Patti Djalal.

Indonsia dan AS pada Jumat (17/9) secara resmi meluncurkan Komisi Bersama yang akan bekerja mempererat hubungan kedua negara dan memperluas peranan bilateral dalam penyelesaian masalah global.

Peluncuran tersebut ditandai dengan pertemuan tingkat menteri luar negara yang masing-masing negara diwakili Menlu Marty Natalegawa dan Menlu Hillary Clinton.

Menurut Marty,dalam komisi bersama tersebut masing-masing negara membentuk kelompok kerja yang setiap tiga bulan secara internal diadakan pertemuan konsolidasi untuk mengukur seberapa jauh kemajuan yang telah dicapai dan kemajuan itu akan saling dipertukarkan.

"Setelah satu tahun setelah pertemuan tingkat menteri yang berlangsung di Washington ini akan kita lihat kemajuan yang telah dicapai," kata Marty.

Menurut rencana, kata menlu, pertemuan tingkat menteri serupa akan dilangsungkan di Indonesia.

Dikatakan Komisi bersama ini bekerja dalam beberapa kelompok kerja sesuai bidang kerja sama yang akan ditingkatkan.

Setidaknya, katanya, ada enam kelompok kerja yang disepakati kedua negara, yaitu energi, pendidikan, lingkungan hidup, pendidikan, demokrasi, dan perdagangan dan investasi.

Marty mengatakan sesungguhnya keenam bidang tersebut selama ini sudah berjalan tapi masih tidak pernah dilaksanakan dalam satu kesatuan, sehingga dengan adanya kerjasama tersebut bisa berjalan lebih komprehensif dan saling terkait satu sama lain.

Dikatakan pula, hubungan kedua negara sangat penting tidak secara bilateral tapi secara regional karena Indonesia-AS bekerjasama dalam kerangka Asean, tentu sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia.

Komisi bersama dua negara yang dibentuk itu merupakan realisasi kesepakatan kemitraan komprehensif yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Barack Obama di AS tahun lalu.
(ANT/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010