PBB (ANTARA News) - Armenia Sabtu menuduh tetangganya, Azerbaijan, menggunakan kekayaan minyaknya untuk mengobarkan "petualangan militer" di tengah memuncaknya ketegangan antara kedua negara berkaitan sengketa wilayah.

Menteri Luar Negeri Armenia Edward Nalbandian mengatakan di depan sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), bahwa "keberadaan Azerbaijan suatu ancaman bagi perdamaian dan keamanan regional."

Pemimpin Azerbaijan yang kaya minyak balik menuduh pemerintah Yerevan melakukan "pembersihan etnis" di wilayah sengketa Nagorny Karabakh, dalam pidatonya di depan sidang Majelis Umum PBB Kamis.

Separatis etnis Armenia, yang didukung oleh Yerevan, merebut kendali Nagorny Karabakh dari Azerbaijan dalam perang pada tahun 1990-an, yang menewaskan sekitar 30.000 orang.

Pertempuran antara pasukan Azerbaijan dan Armenia telah makin meningkat di wilayah perbatasan pada beberapa bulan terakhir, dengan sedikitnya 17 tentara di kedua pihak dilaporkan tewas, dalam beberapa perang kecil pada tahun ini.

Enam prajurit dilaporkan tewas dalam bentrokan awal bulan ini dan para diplomat Barat serta para penengah internasional menyatakan kekhawatiran meningkat.

Nalbandian mengecam Azerbaijan.

"Retorika perang berlanjut, peningkatan pelanggaran rezim gencatan senjata, dan peningkatan belum pernah terjadi sebelumnya anggaran militer oleh Azerbaijan hanya memperburuk situasi," kata menteri.

"Uang yang ditangguk dari penerimaan minyak digunakan untuk membiayai petualangan militer baru. Kami semua tahu hasil-hasil dari petualangan semacam itu," ujarnya.

Pada Kamis, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan bahwa Armenia menolak untuk berunding guna mengakhiri konflik dan "memberikan pilihan untuk meningkatkan akibat-akibat yang tak bisa diperkirakan."

Aliyev menuduh Armenia "berniat melakukan kejahatan internasional paling serius dalam konflik, melakukan pembersihan etnis dan berusaha membentuk kebudayaan monoetnis di wilayah Azerbaijan yang dikuasai."

Badan keamanan Eropa, Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) Sabtu mengatakan, pihaknya akan mengirimkan misi ke Nagorny Karabakh bulan depan.

Pemimpin bersama Kelompok Minsk OSCE - yang berusaha menyelesaikan konflik itu - mengatakan dalam pernyataan, bahwa pihaknya akan melakukan misi "di dalam wilayah sekitar Nagorno-Karabakh dari 4-14 Oktober." (*)

AFP/H-AK/S008

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010