Secara khusus masyarakat diminta mewaspadai ancaman sambaran petir yang bisa mengancam nyawa manusia
Sampit (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengimbau masyarakat di daerah setempat mewaspadai sambaran petir yang masih berpotensi terjadi.

"Dengan tingginya intensitas hujan, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, kilat, petir dan pohon tumbang," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit, Musuhanaya di Sampit, Minggu.

Meningkatnya intensitas hujan saat ini perlu diwaspadai karena tidak jarang disertai angin kencang dan petir. Begitu pula dampak yang mungkin ditimbulkan seperti banjir, longsor dan pohon tumbang, juga harus diantisipasi.

Secara khusus masyarakat diminta mewaspadai ancaman sambaran petir saat terjadi hujan. Pasalnya, insiden ini bisa mengancam nyawa manusia, baik akibat sambaran petir maupun tertimpa pohon atau bangunan yang tersambar petir.

Musuhanaya menyampaikan keprihatinannya dan turut berduka atas meninggalnya dua warga Sampit saat terjadi petir pada Sabtu (19/6). Sambaran petir memang tidak bisa dipastikan sehingga untuk itulah kewaspadaan sangat dibutuhkan.


Berdasarkan peringatan dini cuaca wilayah Kalimantan Tengah untuk 19 hingga 22 Juni 2021, BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai ancaman cuaca buruk. Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan salah satu daerah yang berpotensi dilanda cuaca buruk selama empat hari tersebut.

"Kotawaringin Timur termasuk wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang. Untuk itu kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, khususnya saat terjadi hujan," ujar Musuhanaya.
Baca juga: Delegasi Rumania dan Gubernur Kalteng bahas teknologi modifikasi cuaca
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini cuaca Kalbar dan Kalteng


BMKG Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit secara rutin menyampaikan perkembangan informasi cuaca, termasuk mengeluarkan peringatan dini terhadap potensi cuaca buruk. Harapannya agar informasi itu bisa menjadi acuan masyarakat dalam beraktivitas sehingga bisa terhindar dari dampak cuaca buruk tersebut.

Jika terjadi hujan deras disertai angin kencang, warga diharapkan mencari tempat yang aman untuk berteduh agar terhindar dari petir maupun pohon tumbang atau bangunan ambruk.

Sebelumnya diberitakan, Dua orang warga Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah bernama Yoyok Siswanto (41) dan Zainul Arifin (42) meninggal akibat tersambar petir saat berteduh di sebuah pondok di Jalan Jenderal Sudirman km 11 Sampit – Pangkalan Bun pada Sabtu (19/6) sekitar pukul 17.00 WIB.

Kedua korban merupakan warga Perumahan Wengga Metropolitan di Kelurahan Baamang Barat Kecamatan Baamang. Saat kejadian, kedua korban bersama empat rekan mereka sedang berteduh di sebuah pondok sekitar kebun sawit. Tiba-tiba petir menyambar dan kedua korban meninggal di tempat kejadian, sedangkan empat rekannya tidak mengalami cedera.

Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit sudah mengeluarkan peringatan dini pada pukul 12.40 WIB bahwa berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang di Kabupaten Kotawaringin Timur, meliputi Kecamatan Cempaga, Cempaga Hulu, Kota Besi, Mentawa Baru Ketapang, Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara, Parenggean, Pulau Hanaut, Seranau, Telaga Antang dan Teluk Sampit.
Baca juga: Angin puting beliung hantam pasar tradisional Sampit
Baca juga: BMKG Sampit ingatkan ancaman karhutla meski kemarau basah

Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021