Medan (ANTARA News) - Keluarga Khairul Ghazali yang ditangkap dengan dugaan keterlibatan peristiwa perampokan Bank CIMB Niaga Medan terkait terorisme menolak tim kuasa hukum dari Mabes Polri.

"Kami sudah menyiapkan tim penasehat hukum sendiri yakni Tim Pembela Muslim atau TPM," kata Adil Akhyar, adik kandung Khairul Ghazali di Medan, Senin didampingi Direktur Pusat Bantuan Hukum Rakyat Taufik Umar Dhani Harahap dan Direktur LBH KAHMI Medan Hasrul Benny Harahap.

Adil Akhyar mengatakan, pihaknya menolak tim penasehat hukum yang disiapkan Mabes Polri karena khawatir tidak mampu memperjuangkan aspirasi mereka dan akan mengikuti skenario yang ditetapkan.

Mereka mengetahui adanya tim penasehat hukum yang disiapkan Mabes Polri itu setelah mendapatkan telepon dari Khairul Ghazali yang menggunakan saluran telepon yang tidak diketahui.

"Jadi kami bilang, (tim penasehat hukum itu) jangan diterima," katanya.

Karena itu, pihaknya telah sepakat untuk meminta bantuan TPM yang terdiri dari sejumlah pengacara yang peduli dengan penegakan hukum dan hak asasi manusia (HAM).

Advokat yang menjadi tim penasehat hukum dan tergabung dalam TPM itu ada yang berkantor di Medan dan juga di Jakarta.

Langkah pertama, kata Adil, tim penasehat hukumnya itu sudah mulai bekerja dengan mendatangi Mabes Polri guna diizinkan menjumpai Khairul Ghazali dalam tahanan.

Namun hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan izin dari Mabes Polri untuk melihat langsung kondisi Khairul Ghazali pascapenangkapan tersebut. Memang melalui telepon, Khairul Ghazali mengaku sehat. "Namun kami tidak mengetahui sehatnya seperti apa," katanya.

Direktur LBH KAHMI Medan Hasrul Benny Harahap mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti informasi yang disampaikan keluarga Khairul Ghazali itu kepada pihak kepolisian.

"Intinya, kami ingin Polri bertindak secara profesional dan proporsional," kata Hasrul Benny.

Sedangkan Direktur Pusat Bantuan Hukum Rakyat Taufik Umar Dhani Harahap mengatakan, dari keterangan yang disampaikan keluarga Khairul Ghazali, ada dugaan pelanggaran HAM dalam penangkapan yang dilakukan pada Minggu (19/9) malam tersebut.

Tim Densus 88 Anti Teror Polri melakukan penggrebekan di sejumlah tempat yang diduga menjadi tempat persembunyian pelaku perampokan Bank CIMB Niaga yang terkait dengan aksi terorisme.
(ANT/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010