sudah berhasil melakukan pengangkatan atap secara bersamaan dari bawah menuju ke elevasi 60 meter lebih
Jakarta (ANTARA) - Manajer konstruksi Jakarta International Stadium (JIS) M Rizki Fauzi mengatakan  realisasi pembangunan stadion yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara  meningkat menjadi 60,28 persen.

Itu terjadi sejak rangka atap utama (main truss) seberat 3.900 ton, yang dirakit di bawah, berhasil diangkat hingga ketinggian 60 meter secara bersamaan pekan lalu.

Baca juga: JIS gelar pelatihan kemas lilin aroma terapi untuk ibu-ibu PKK

"Untuk proyek saat ini peningkatan kami di angka 60,28 persen, dimana alhamdulillah, minggu lalu kami sudah berhasil melakukan pengangkatan atap secara bersamaan dari bawah menuju ke elevasi 60 meter lebih," ujar Rizki saat ditemui ANTARA di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan saat ini sedang ada peninjauan ulang (review) hasil pengangkatan rangka atap tersebut, seperti mengukur elevasi masing-masing koordinat rangka atap dari dudukannya (pier head).

Selain itu, ada juga pembongkaran struktur penopang sementara (temporary support) di lantai dasar yang sebelumnya sudah dipakai untuk menopang rangka atap utama (main truss) ketika diangkat dari bawah.

Baca juga: Anies: Terlalu dini memprediksi juara Piala Eropa 2020

"Temporary support berupa perancah (scaffolding) itu dibongkar agar nanti bisa digunakan lagi untuk melanjutkan pekerjaan atap di lantai atas yaitu merangkai secondary truss (rangka atap penunjang)-nya," kata Rizki.

Selanjutnya, fokus pekerjaan dalam pekan ini adalah pengerjaan secara simultan struktur, arsitektur, mesin dan sistem kelistrikan, perpipaan, serta atap itu sendiri.

Menurut Rizki, pengerjaan struktur lainnya itu statusnya sedang berjalan (on going). Demikian pula struktur di stadion utama (main stadium) dan pekerjaan tribun juga statusnya sedang berjalan (on going).

"Arsitektur kami juga banyak kemajuan (progress) juga, terkait pemasangan keramik, marmer, dan juga dinding-dinding hebel, Mechanical, Electrical, Plumbing (MEP) juga on going saat ini," kata Rizki.

Baca juga: Anies: Jakarta International Stadium jadi tempat kebersamaan

Khusus bagian rangka atap, fokus saat ini adalah memastikan terkait elevasi pipa (segmen) rangka atap tepat di atas dudukannya (pier head), sesuai dengan rencana dan hasil survei yang dilakukan, sebelum dilakukan pengelasan.

"Jadi sifatnya ini sebagai pencocokan (adjuster), mana yang lebih, mana yang kurang, akan dicocokkan menggunakan pipa segmen tersebut untuk disambungkan ke pier head kami sebagai dudukan final permanen untuk struktur atap ini," kata Rizki.

"Ketika memang elevasinya sudah tepat, kami langsung mengelasnya dengan dudukannya, dilakukan grouting juga, barulah dilakukan pengelasan untuk pipa adjuster-nya," kata Rizki pula.

Selanjutnya, tahapan penguncian "bracket". Tahapan itu baru bisa dilakukan ketika elevasi sudah "fix" dan koordinatnya terkunci, di atas "pier head" dan pipa "adjuster"-nya itu sudah diplot sesuai dengan hasil survei di lapangan.

"Nantinya akan dilihat berapa sih jarak antara rangka atap yang sudah di atas, dan sampai disambungkan ke "pier head" itu, butuh berapa panjangnya. Ini yang sedang dicari," kata Rizki.

Ketika nanti sudah dipastikan tepat, panjang batang pipa yang akan disambungkan, selanjutnya akan dilakukan pengelasan (welding) di atas stadion. Pengelasannya juga bukan sembarang dilas, tapi juga harus berkualitas.

"Itu pasti ada pengetesan juga, nanti kami cek. Apakah nanti masih ada rembes setelah pengelasan, karena kan kalau rembes dapat berakibat korosi juga. Ketahanan dari welding-nya juga kami pastikan nantinya," kata Rizki.

Ia mengatakan dua pekan mendatang, seluruh pekerja JIS yang totalnya kurang lebih 1.500 orang akan memulai pengerjaan tersebut.

Jumlah pekerja saat ini dirasa sudah cukup dibandingkan awal lebaran kemarin, karena jumlahnya berangsur-angsur bertambah.

Namun, menurut Rizki, perlu diperhatikan protokol COVID-19 nya juga mengingat DKI Jakarta sekarang mulai terjadi peningkatan kasus.

"Ini juga selalu kami perhatikan protokol kesehatannya, desinfektan pasti setiap minggu kami lakukan, kemudian jaga jarak, wajib memakai masker, dan setiap pekerja masuk kami wajibkan random sampling test  juga untuk pencegahan COVID-19 nya," kata Rizki.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021