Makassar (ANTARA News) - Curah hujan yang relatif tinggi dalam sebulan terakhir telah merusak ratusan hektare tanaman sela para petani di Kabupaten Maros dan Pangkep, Sulawesi Selatan.

"Sedikitnya 150 hektare tanam sela berupa kacang hijau yang ditanam petani di Kabupaten Maros, rusak menjelang masa panen," kata Ketua Kelompok Tani Toddopuli Kecamatan Lau, Kabupaten Maros Abd Wahid di "Butta Salewangan" Maros, Rabu.

Menurut dia, rusaknya tanaman sela itu disebabkan sebagian besar tanaman kacang hijau terendam air akibat hujan yang terjadi hampir setiap hari.

Akibat hal tersebut, lanjut dia, petani mengalami kerugian yang tidak sedikit. Karena selain telah mengeluarkan dana untuk menabur benih, juga harus melakukan perawatan dengan memberi pupuk ataupun pestisida dan insektisida untuk menghambat serangan hama.

Hal itu diakui salah seorang petani di Kelurahan Alliritengae, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sitti Rabiah.

"Kami telah menebar sekitar 10 liter biit kacang hijau, dan setelah tumbuh kemudian siap dipanen beberapa minggu lagi, ternyata tanaman itu sudah bonyok karena terendam air," katanya.

Hal senada dikemukakan petani di Desa Kalibone, Kabupaten Pangkep H Mahmud.

Dia mengatakan, biasanya tanaman sela itu sudah bisa dipanen setiap bulan September, kemudian bulan berikutnya mulai menanam padi kembali.

"Namun kini, tanaman sela yang kami usahakan dua bulan lalu, tidak membuahkan hasil, karena tanaman yang sudah siap berbuah rusak," katanya.(*0

S036/F003

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010