Jakarta (ANTARA) - "Tidak masuk akal" jika pertandingan Austria melawan Italia di babak 16 besar Euro 2020 pada Sabtu diadakan di London karena tidak ada penggemar dari kedua tim yang bisa terbang ke sana, kata pelatih timnas Austria Franco Foda, Rabu.

Oleh karena itu, Austria menyarankan untuk perubahan tempat pertandingan kedua tim.

“Seperti yang terjadi, hampir tidak ada penggemar Austria di stadion atau juga dari Italia. Tidak masuk akal bagi saya untuk bermain di London,” ujar Franco Foda kepada surat kabar Austria Kleine Zeitung dan dilansir Reuters, Rabu.

Baca juga: Austria ke 16 besar setelah menang 1-0, Ukraina menunggu

Foda mendesak penyelenggara turnamen UEFA untuk campur tangan.

"Saya berharap demi para penggemar dapat ditemukan solusi. Salah satu opsi adalah mengubah tempat. Saya berharap sebanyak mungkin penggemar dapat bergabung. Itu keinginan saya," ujarnya.

Turnamen 24 tim ini diadakan di berbagai negara di seluruh benua, masing-masing dengan pembatasan perjalanan akibat pandemi dan adanya ketentuan jarak sosial yang mengatur berapa banyak penonton yang dibolehkan menghadiri pertandingan.

Inggris mengalami peningkatan kasus virus corona varian Delta yang menular lebih cepat sehingga dikeluarkan persyaratan karantina 10 hari untuk pendatang baru. Karenanya mustahil bagi penggemar Italia dan Austria untuk menghadiri pertandingan 16 besar pada Sabtu.

Baca juga: 12 tim yang lolos ke-16 besar Euro 2020, 4 jatah lagi jadi rebutan

Mencapai babak sistem gugur merupakan hal yang biasa untuk negara kuat seperti Italia. Namun hal itu merupakan yang pertama bagi Austria, yang bahkan belum pernah memenangkan pertandingan di Euro sampai turnamen ini. Kehilangan penampilan pertama tim mereka di babak 16 besar sangat mengecewakan bagi pendukung Austria.

"Kami sangat menyarankan agar tidak melakukan perjalanan ke pertandingan putaran kedua melawan Italia pada 26 Juni 2021 di Wembley!" Kementerian Luar Negeri Austria memperingatkan di situsnya.

Perdana Menteri Italia Mario Dragh tidak khawatir timnya akan tersingkir pada Sabtu. Ia menyerukan agar final dipindahkan dari Wembley ke Roma karena infeksi yang semakin cepat. UEFA pun mengatakan tidak memiliki rencana untuk melakukannya.

Baca juga: Misi berhasil, kini kami ingin lebih, kata pelatih Austria
Baca juga: Lebih dari 60.000 fans diizinkan tonton semifinal dan final di Wembley
Baca juga: UEFA yakin semifinal dan final Piala Eropa bisa diadakan di Wembley

Pewarta: Gheovano Alfiqi/Fitri Supratiwi
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021