Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota Sabang melalu Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Sabang mulai menjajaki pemasaran produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui pasar digital di tengah pandemi COVID-19.

“Kita di Sabang sudah mulai menyasar pasar digital. Kita sudah beberapa kali melatih pelaku usaha UMKM untuk melek digital,” kata Kepala Disperindagkop UKM Kota Sabang M Yusra saat dihubungi dari Banda Aceh, Rabu.

Pemanfaatan digital dalam memasarkan produk UMKM sangat penting di era industri 4.0 ini. Beberapa waktu lalu pihaknya juga telah membuat pelatihan pemanfaatan jejaring kemitraan bagi UMKM di Sabang, bekerjasama dengan Bukalapak.

“Kita sudah mulai bermitra dengan Bukalapak. Produk UMKM kita sudah masuk ke Bukalapak, salah satunya seperti Kircos (Kripik Coklat Sabang), sudah ada juga yang pesan cuma masih terbatas. Begitu juga dengan produk-produk lainnya,” kata Yusra.

Pandemi telah memberi dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi terutama sektor UMKM. Di Sabang, kata dia, hingga kini tercatat 5.979 UMKM yang diharapkan mampu tetap hidup meski di tengah pandemi.

Ia meminta pelaku usaha UMKM di Sabang untuk memanfaatkan era digital untuk memasarkan produk-produknya secara online agar usaha tetap bangkit saat pandemi.

“Kita sudah bermitra dengan Bukalapak, jadi produk UMKM di Sabang bisa dipasarkan di Bukalapak dan juga jalur online lainnya, sehingga di masa pandemi ini UMKM kita tidak terhenti memasarkan produknya baik lokal maupun nasional,” katanya.

Jadi tidak mesti harus berjualan di lapak lagi, bisa dari rumah mempromosikan produk, dipesan, dibayar langsung masuk ke rekening dan penjual mengantar pesanannya,” katanya.

Berjualan itu tidak mesti di tempat aja tapi mereka bisa di rumah, bisa mempromosikan, pesan dan bayar yang masuk ke rekening mereka.

Yusra menambahkan pihaknya juga telah mengadakan pelatihan tentang digitalisasi produk UMKM pada 2020 lalu. Program ini, kata dia, akan terus berlanjut kedepannya sehingga seluruh UMKM di Sabang bisa berkembang memasarkan produk secara daring (online).

Pandemi ini menjadi satu pelajaran agar pelaku usaha UMKM kita belajar memasarkan produk secara online, jadi nanti setelah pandemi ini berakhir mereka sudah terbiasa dengan jualan secara online, katanya.

"Kita belum menetapkan target, tetapi kita terus mendorong, membantu pelaku usaha UMKM ini untuk sedikit-sedikit merangkak ke arah digitalisasi,” katanya.
Baca juga: Dengan digitalisasi UMKM, Sandiaga optimistis ekonomi Sabang bangkit
Baca juga: PPKM mikro, UMKM cenderung bisa bertahan dengan keuangan digital
Baca juga: Pembayaran dengan QRIS alami kenaikan di DANA

 

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021